Jambi (ANTARA Jambi) - Seluas 245,975 hektare lahan dan hutan di Provinsi Jambi terbakar selama tahun 2014, kata Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Bestari, Senin.
Ia menjelaskan, kebakaran di tahun 2014 terjadi di sembilan Kabupaten/kota di Provinsi Jambi, namun angka yang terdata baru enam Kabupaten, sementara dua Kabupaten dan satu kota belum melapor ke dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
Lahan Area Pengguna Lain (APL) yang terbakar seluas 210,451 hektare, sedangkan kawasan hutan yang terbakar seluas 34,144.5 hektare.
"Kabupaten yang melaporkan lahan dan hutan yang terbakar yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Tebo, Bungo, Batanghari dan Kabupaten Muarojambi, sisanya Kabupaten Sarolangun, Merangin dan kota Sungaipenuh belum melaporkan ke kita," kata Bestari.
Ia merincikan, APL yang terbakar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 208,005 hektare, sedangkan kawasan hutan yang terbakar seluas 33.000 hektare.
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, APL yang terbakar seluas 2,360 hektar, sedangkan kawasan hutan terbakar seluas 1,384 hektare.
APL di Kabupaten Tebo terbakar seluar 59,5 hektar dan kawasan hutan terbakar seluas 517 hektar, di Kabupaten Batanghari APL terbakar seluas 20 hektare dan kawasan hutan terbakar seluas 70 hektare.
Sementara di Kabupaten Bungo APL terbakar hanya seluas enam hektar, sedangkan kebakaran kawasan hutan dinyatakan nihil. Di Kabupaten Muarojambi, kebakaran lahan APL dinyatakan nihil dan kebakaran di kawasan hutan terjadi seluas 554 hektare.
Untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan, pihaknya tahun ini tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat terutama yang tinggal tidak jauh dari lahan APL dan kawasan hutan, pihaknya juga memasang pamflet di daerah-daerah kawasan hutan dan lahan yang rawan kebakaran.
Selain itu, pihaknya juga menekankan kepada pihak perusahaan pengelola hutan dan lahan untuk membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA), perusahaan dianjurkan merangkul masyarakat sekitar untuk melindungi lahan dan hutan, langkah itu sangat penting bagi perusahaan sebagai bentuk upaya penanganan dini.
"MPA salah satu antisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan, mereka perusahaan yang merangkul masyarakat sekitar, anggota MPA diberi pelatihan dan diberi fasilitas, saat ini perusahaan yang mempunyai MPA baru tiga perusahaan, yakni PT WKS, PT LAJ, dan Arangan," ujarnya.
Tidak hanya itu, di tahun 2015 ini, Dinas Kehutanan akan mempererat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebab jika kebakaran sudah terjadi dan kepala daerah menyatakan itu bencana, maka peran BPBD tentu sangat diperlukan.
Pihak Kabupaten/kota selama ini kata Bestari sudah mengambil langkah antisipasi dan tindakan, Kabupaten tetap menjalankan perintah dari dinas Kehutanan Provinsi Jambi jika ditemukan titik api diwilayah mereka melalui pantauan satelit NOAA.
"Petugas kehutanan di Kabupaten selalu mengecek kembali titik api yang terpantau satelit, Jika ada kebakaran lahan dan hutan kita bisa memakai jasa Manggala Agni sebelum BPBD turun," kata Bestari.
245,975 hektare lahan dan hutan Jambi terbakar
Senin, 5 Januari 2015 14:52 WIB
......Lahan Area Pengguna Lain (APL) yang terbakar seluas 210,451 hektare, sedangkan kawasan hutan yang terbakar seluas 34,144.5 hektare,"......