Bogor (ANTARA Jambi) - Mahasiswa IPB membuat inovasi dengan
menghasilkan gula cair yang bahan baku utamanya berasal dari kulit
singkong.
"Gula cair dari kulit singkong mengandung energi lebih
rendah yakni kurang dari sepertiga dari energi yang terdapat dalam gula
pasir," kata Farauq Arrahman satu dari empat mahasiswa pelopor pembuatan
gula cair kulit singkong, di Bogor, Kamis.
Farauq mengatakan, inovasi gula cair berbahan kulit singkong
dikerjakan bersama tiga teman lainnya yakni, Galih Nugraha, Putri
Vionita dan Abdul Aziz.
Dikatakannya, ide awal inovasi tersebut berasal dari Abdul Aziz saat
dimulainya Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) IPB yang mengusulkan
sejumlah ide untuk membuat sebuah inovasi.
"Berangkat dari konsep "zero waste" kami melihat produksi singkong
Indonesia cukup besar, salah satunya di Ciluar Bogor juga terdapat
sentra pengolahan singkong untuk tepung tapioka," katanya.
Ia mengatakan, proses pembuatan gula cair dari kulit singkong juga
cukup praktis. Kulit singkong yang sudah direndam selama tiga hari
diblender dengan campuran air lalu diambil patinya.
Bubur kulit singkong yang sudah menjadi pati dimasukkan sejumlah
enzim alfa-emilase. Selanjutnya tahap sakarifikasi dengan cara pati yang
telah terpecah menjadi dekstrin didinginkan dari suhu 105 derjat
celcius menjadi 60 derjat celcius, kemudian dimasukkan ke dalam toples
kaca sakarifikasi dengan penambahan enzim amiloglukosidase.
Setelah melalui proses sakarifikasi kemudian masuk ke dalam proses
pemucatan dengan arang aktif. Tahap selanjutnya, dilakukan penyaringan
dan proses penguapan (Evaporasi) untuk memekatkan hasil gula cair dari
30-35 brix sampai 43-80 brix.
"Gula cair kulit singkong ini mengandung energi 106 kilo kalori per
100 gramnnya, sedangkan gula pasir mengandung 364 kkal per 100 gram,"
kata Faraoq.
Lebih lanjut Putri Vionita menjelaskan, bila dibandingkan dengan
produk gula lainnnya kandungan kalori gula cair kulit singkong lebih
rendah dari gula lainnya, seperti gula aren mengadung 368 kkal/100 gram,
gula kelapa 386 kkal/100 gram. Dan bahan pemanis lainnya seperti madu
mengandung 294 kkal/100 g.
"Dari hasil uji komposisi gula mengandung HPLC, komposisi gula cair
kulit singkong mengandung fruktosa sebesar 4677.21 mg/1000g, glukosa
24.62 mg/1000 g, maltosa 0.11 mg/1000g," katanya.
Galih Nugraha menekankan, gula cair kulit singkong menggunakan
hidrolisis enzimatis dengan bantuan enzim alfa-amilasi dan enzim
amiloglukosidae merupakan gula cair fruktosa yang rendah kalori yakni
sebesar 106 kkal/100 g.
"Sehingga gula cair ini dapat digunakan untuk penderita diabetes yang menginginkan minuman manis," katanya.
Selain kandungan lemak gula cair dari kulit singkong lebih rendah,
lanjut Galih, gula cair tersebut dapat menjadi alternatif pengguna gula
selain gula kelapa.
"Gula cair dari kulit singkong cocok digunakan untuk diet karena kandungan kalorinya yang rendah," katanya.
Sementara itu Abdul Aziz menambakan, ide pembuatan gula cair dari
kulit singkong melihat besarnya potensi singkong yang diproduksi oleh
Indonesia, namun minimnya pemanfaatan terutama pada limbah kulitnya.
Aziz mengatakan, Indonesia termasuk lima negara penghasil singkong
terbesar di dunia. Angka BPS 2014 menyatakan produksi singkong nasional
mencapai 23.458.120 ton. Pengolahan singkong menghasilkan limbah sekitar
15-20 persen dari berat umbi, dengan persentase lapisan periderm
sebesar 0,5-2 persen dan kulit bagian dalam (corteks) berwarna putih
mencapai 8-19,5 persen.
"Ini potensi yang besar jika kita mampu memproduksi gula cair dari
kulit singkong kenapa kita harus bergantung pada impor gula," katanya.
Mahasiswa IPB buat gula dari kulit singkong
Kamis, 3 September 2015 14:28 WIB
......Gula cair dari kulit singkong mengandung energi lebih rendah yakni kurang dari sepertiga dari energi yang terdapat dalam gula pasir......