Kualatungkal (ANTARA Jambi) - Debat publik tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjungjabung Barat yang di gelarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat, Sabtu (31/10) malam di ruang paripurna gedung DPRD berlansung damai dan seru.
Dalam debat tersebut, tiga pasang calon memaparkan visi dan misinya. Satu sama lain saling tanya jawab, meskipun ada kandidat yang belum menguasai permasalahan.
Ketua KPUD Tanjabbar, Apnizal mengatakan debat publik kandidat Pilkada ini adalah salah satu metode kampanye yang difasilitasi KPUD yang dianggarkan oleh pemerintah. Pada kesempatan inilah, para pasangan calon menyampaikan visi dan misinya demi menarik simpati dari masyarakat.
Acara debat yang berdurasi 2 jam, dimulai pada pukul 20.00 wib hingga pukul 22.00 wib itu benar-benar dimanfaatkan ketiga pasangan menyampaikan alasan mereka layak dipilih menjadi bupati dan wakil bupati “Menahkodai” Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk lima tahun kedepan selama periode 2016 – 2021.
Jika pasangan Nomor Urut 1 Safrial dan Amir Sakib (SAFA) menawarkan ekonomi pro kerakyatan menjadi solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka pasangan No. Urut 2 Mukri dan Harnuni menjanjikan kemudahan birokrasi di pemerintahan guna memangkas sistem pelayanan masyarakat yang selama ini dinilai terlalu berbelit-belit.
Sedangkan pasangan Nomor Urut 3 Anwar Sadat dan Suhatmeri (ASRI) menyebutkan bahwa penyakit korupsi menjadi penyebab macetnya roda pembangunan di Tanjabbar. Bahkan pasangan No. Urut 3 menggagas pemasangan CCTV di setiap SKPD guna meminimalisir perilaku buruk korupsi di Bumi Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Debat yang digelar enam segmen itu sempat memanas dengan saling sindir ketika masing-masing pasangan dipersilakan melontarkan pertanyaan ke pasangan lainnya, namun semua kandidat masih bisa menahan diri .
Panwaslu Tanjab Barat menilai pelaksanaan debat kandidat, termasuk sindiran-sindiran yang dilontarkan sesama pasangan calon masih dianggap wajar.
Ketua Panwaslu Tanjabbar, Hadi Siswa mengatakan, masing-masing paslon masih bisa menahan diri saat debat kandidat Sabtu malam. Intinya, ketiga paslon telah berbuat yang terbaik, sehingga pelaksanaan debat publik itu berjalan lancar.
Hanya saja, Hadi Siswa menyesalkan sorakan-sorakan dari masing-masing paslon. Sorakan itu tentu dapat mengganggu konsentrasi kandidat saat mengikuti debat.
“Dalam tata tertib itu tidak boleh, seharusnya itu ditegur oleh moderator debat,” kata Hadi Siswa.
Untung saja, sorakan tim sukses tidak mempengaruhi jalannya debat dan masing-masing pasangan calon bisa menahan diri, dan tidak saling mencari kesalahan antar paslon Bupati dan Wakil Bupati.
Debat publik kandidat ini adalah tahapan kampanye yang digelar KPUD Tanjabbar, dengan mengundang tiga panelis dari UNJA dan IAIN Jambi. Mereka adalah Guru Besar IAIN Prof Dr Muchtar Latif M Pd, Guru Besar UNJA Prof Dr Syamsul Rizal Tan SE MA dan Dr Bahder Johan Nasution SH M Hum.
Sementara Moderator debat, Drs Bambang Purwoko MA, Dosen Fisipol dari Universitas Gajah Mada (UGM).