"Setelah melalui pembahasan dengan sejumlah perusahaan tambang batubara di Jambi, target produksi ditetapkan 11,2 juta ton dan target ini sudah kami sampaikan ke pemerintah pusat," kata Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas ESDM Provinsi Jambi, Abdul Salam di Jambi, Rabu.
Pihaknya optimistis target tersebut akan tercapai, karena melihat kondisi harga batubara saat ini sedang membaik dan pihaknya juga berharap harga batubara tersebut dapat merangkak naik sehingga perusahaan bisa kembali operasi dan produksi.
Dia mengatakan, dari 118 perusahaan batubara pemegang izin usaha pertambangan yang telah operasi dan produksi itu, setidaknya ada 17 perusahaan tambang batubara yang berencana akan memproduksi sebanyak 11,2 juta metrik ton.
"17 perusahaan yang masih memproduksi ini karena mereka mempunyai pasar yang jelas, seperti untuk bahan bakar pembangkit listrik," katanya menjelaskan.
Produksi batubara tersebut kata Salam berasal dari Kabupaten Sarolangun, Bungo, Tebo, Muarojambi dan Batanghari. Sementara di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat belum diberi jatah untuk produksi karena belum ada perusahaan yang memegang IUP operasi produksi.
Dijelaskannya, dari target 11,2 juta ton tersebut nantinya diharapkan dapat memenuhi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp140 miliar lebih pada tahun 2016.
Meski demikian, target produksi batubara tersebut kata Salam masih akan direvisi sesuai dengan perkembangan kedepan, hal itu karena target produksi ini masih tergantung pada perusahaan yang beroperasi produksi.
"Target produksi ini tergantung pada harga kedepan, kalau harganya menurun tentunya perusahaan memilih menghentikan produksi sementara, makanya masih akan dilakukan revisi dan revisi itu paling lambat bulan Juni 2016," katanya.
Selain itu, lanjutnya, produksi batubara selama 2015 hanya mencapai 3,6 juta ton atau jauh menurun sekitar 60 persen dari tahun 2014 yang mencapai 8,2 juta ton.
Penurunan produksi pada tahun 2015 ini karena faktor anjloknya harga batubara, sehingga banyak perusahaan yang berhenti beroperasi sementara, katanya.
Abdul Salam juga mengatakan, penurunan produksi batubara itu juga membuat realisasi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2015 tidak tercapai.
"Hasil produksi tambang batubara di Provinsi Jambi diekspor kesejumlah pasar di luar negeri diantaranya Tiongkok, India, Jepang dan Eropa," katanya menambahkan. (Ant)