Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Badan Metereologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memantau, 82 titik panas dengan
tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karlahut) sebesar 50
persen di Sumatera.
"Pagi ini satelit mendetiksi 82 titik panas atau meningkat 1 titik
dari kemarin sore 81 titik panas yang tersebar pada 8 provinsi di
Sumatera," terang Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru,
Ahad.
Dia merinci, wilayah konsentrasi sebaran titik panas tersebut
terjadi di Sumatera Barat dengan 23 titik, lalu di Riau dengan
menyumbang 18 titik dan diikuti Sumatera Utara dengan jumlah 13 titik.
Lalu Sumatera Selatan dan Jambi sama-sama memberi sumbangan 8 titik
panas, kemudian diikuti Jambi serta Bangka Belitung sama-sama berbagi
menyumbang 5 titik dan wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terpantau
memberi sumbangan 3 titik panas.
"Itu, total titik panas di Sumatera pagi hari dan terpantau baik
satelit Terra dan Aqua dengan level confident (tingkat kepercayaan) 50
persen. Kalau mau tahu berapa banyaknya titik api, silakan ke BMKG
masing-masing provinsi karena kita hanya punya tanggung jawab di Riau,"
katanya.
Sugarin menjelaskan, dari 18 titik panas di Riau, tersebar pada 6
kabupaten/kota dengan wilayah kosentrasi di Pelalawan terpantau 11
titik, lalu Rokan Hilir dan Siak masing-masing 2 titik, Indragiri Hilir,
Dumai serta Bengkalis sama-sama menyumbang 1 titik panas.
Dari jumlah total titik panas tersebut, bebernya, terdapat 7 titik
api atau berpotensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan terutama di
lahan gambut dengan memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Ke-7 titik api itu berada 2 kabupaten yakni Pelalawan 5 titik,
masing-masing di Kecamatan Pangkalan Kuras 4 titik serta Kecamatan Ukui 1
titik dan Rokan Hilir pada Kecamatan Bangko Pusako.
"Jumlah total titik panas tersebut, bisa dipastikan potensi
sebagian kecil wilayah hutan atau lahan gambut dari 4,36 juta hektare
kawasan hutan dan lahan bergambut di Riau, kini sangat berpotensi
terbakar," ucap dia.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah menginstruksikan,
seluruh pihak terkait terutama dalam upaya penanggulangan kebakaran
lahan dan hutan harus terus berjalan dan tidak berhenti, meski kini
dalam masa libur bersama terkait perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Mereka bisa bagi tugas, karena yang di posko Siaga Darurat
Kebakaran Lahan saja tidak ada (libur) Lebaran," tegas Arsyadjuliandi.
Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau
melaporkan, kebakaran lahan dan hutan di daerah tersebut terus terjadi
serta meluas ketika libur Lebaran.
Lokasi titik api paling banyak ditemukan berada di Kabupaten
Pelalawan atau berlokasi di Selatan dari Kota Pekanbaru karena di daerah
itu kebakaran besar melanda dua desa di kawasan Taman Nasional Tesso
Nilo yakni Segati, Kecamatan Langgam dan Kesuma, Kecamatan Pangkalan
Kuras.
Kepala Seksi Pusat Operasi Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Lek Ferry
Duwantoro, mengatakan helikopter MI-8 bantuan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dikerahkan untuk memadamkan dua titik api
di kawasan konservasi itu.
"Helikopter melakukan water bombing ke Kecamatan Langgam dan
Pangkalan Kuras, Pelalawan, dan lokasinya masuk ke kawasan taman
nasional," ujar Ferry.
BMKG pantau 82 titik panas di Sumatera
Minggu, 10 Juli 2016 13:56 WIB
......Sumatera Selatan dan Jambi sama-sama memberi sumbangan 8 titik panas......