Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti
Nurbaya Bakar mengatakan jumlah titik panas (hotspot) turun hingga 75
persen dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kalau dilihat data secara
keseluruhan dibandingkan tahun lalu hotspot turun sampai 75 persen dan
di beberapa provinsi malah turun 80-90 persen," kata Siti usai membuka
workshop internasional pembakaran biomassa yang digelar BMKG di Jakarta,
Senin.
Selain itu, data polisi menunjukkan ada 498 kasus
kebakaran hutan dan lahan dan khusus di Riau ada 85 kasus selama patroli
tahun ini berlangsung.
Total lahan yang terbakar di seluruh
Indonesia ada 88 ribu hektare, sedangkan dibandingkan dengan tahun lalu
pada periode awal september mencapai 190 ribu hektare lebih. Sedangkan
di Riau, berdasarkan laporan kemarin, hanya 3.000-an hektare.
Siti
menegaskan, satgas dan instansi terkait bekerja keras menangani
kebakaran hutan dan lahan sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo awal
Januari 2016 jika ada api agar segera dimatikan.
"Saya lihat
sekarang teratur dengan baik karena satgasnya membagi tugas sampai
ketingkat tapak dan Pemda serta bupati dan camat mulai terlibat
intensif," katanya.
Menurut dia, kebakaran yang terjadi seperti
di Riau sebagian besar di lahan masyarakat yang artinya masih ada
masalah dalam membuka lahan tanpa membakar lahan.
"Memang
membersihkan lahan dengan membakar itu adalah metode yang mungkin, sejak
puluhan tahun ada, tapi dalam regulasi kita membersihkan dan dibakar
untuk menanam tanaman pangan untuk makan sendiri itu memang menurut UU
itu ada tapi ada syaratnya harus dibuat sekat bakar, harus ditunggu dan
tidak boleh lebih dari dua hektare," tambah Siti.
Situ yakin dengan upaya terpadu, pihak berwenang akan mengetahui pola ilegal bakar lahan untuk membuka lahan.
Pemerintah klaim hotspot turun 75 persen
Senin, 29 Agustus 2016 14:30 WIB
......di beberapa provinsi malah turun 80-90 persen......