Jakarta (ANTARA Jambi) - Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke
Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta,
menyatakan bahwa pasukan khusus ini bisa digerakkannya jika dalam
keadaan darurat.
"Ini merupakan pasukan cadangan yang pada saat emergency (bahaya),
dalam keadaan darurat. Inilah pasukan cadangan yang bisa saya gerakkan,"
kata Presiden usai acara pengarahan kepada prajurit Kopassus di
Lapangan Upacara Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Kamis.
Jokowi mengatakan sebagai Panglima Tertinggi dengan melalui Panglima
TNI, dirinya bisa menggerakkan Kopassus untuk keperluan-keperluan
khusus.
Ketika ditanya wartawan apakah ada kondisi darurat saat ini,
Presiden menegaskan tidak ada masalah yang "emergency" pada saat ini.
"Tidak ada, ini (momentum) Hari Pahlawan," tegas Presiden saat
ditanya di depan sekitar 1.000 prajurit Kopassus usai mengikuti upacara
pengarahan.
Presiden dalam kesempatan ini menyatakan sebagai generasi penerus
bangsa rakyat Indonesia harus bisa mewujudkan cita-cita yang
diperjuangkan oleh para pahlawan.
"Kewajiban itu, memperjuangkan terus apa yang menjadi cita-cita para
pahlawan, baik dalam memakmurkan, menyejahterakan, memberi keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu kewajiban bersama," kata Presiden.
Dalam kunjungannya ke Markas Kopassus, Presiden juga diberi
penjelasan tentang berbagai jenis senjata dan alat penunjang yang
dimiliki serta kemampuan pasukan khusus ini.
Usai memberikan pengarahan, Presiden juga menyalami para prajurit
Kopassus dan foto bersama. Usai Foto bersama para pasukan khusus ini
bernyanyi dan meneriakkan yel-yel semangat di depan Presiden.
Presiden kunjungi Markas Kopassus
Kamis, 10 November 2016 14:02 WIB