Jakarta, Antarajambi.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian
meminta kelompok masyarakat, seperti GMBI maupun FPI, agar tidak
memobilisasi banyak orang saat pemeriksaan saksi karena khawatir sulit
mengendalikan psikologis massa.
"Tolong tidak perlu adanya mobilisasi massa karena akan terbentuk
psikologis massa," kata Jenderal Polisi Tito Karnavian di Jakarta, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan terkait buntut dari kericuhan antara
anggota Front Pembela Islam (FPI) dengan Gerakan Masyarakat Bawah
Indonesia (GMBI) usai pemeriksaan saksi terlapor Imam Besar FPI Rizieq
Syihab di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Tito mengatakan psikologis massa yang terbentuk sulit dikendalikan
berbeda dengan psikologis individu karena psikologis massa kadang
berpikir tidak rasional.
Ia mengatakan, saksi yang akan menjalani pemeriksaan cukup
didampingi tim kuasa hukum sehingga tidak perlu mengerahkan massa.
Tito menjelaskan proses penyelidikan di kepolisian bukan jalan
akhir dari langkah hukum terhadap terlapor namun masih tahap analisa
untuk ditindaklanjuti atau dihentikan.
"Seluruh masyarakat dapat menilai (proses hukum Rizieq Shihab)," ujar Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan pengerahan massa itu akan
menimbulkan tekanan terhadap penyidik kepolisian sehingga tidak
objektif dalam menangani kasus.
"Untuk menghindari itu (penyidik tidak objektif) jangan dipancing
dengan pengerahan massa, karena bisa timbul yang lain kalau muncul massa
dengan massa akan sulit dikendalikan," ungkap Tito.
Kapolri: tidak perlu mobilisasi massa saat pemeriksaan saksi
Rabu, 18 Januari 2017 17:38 WIB