"Selamat
kepada teman-teman yang mendapatkan anugerah. Temanya tahun ini terkait
dengan keberagaman atau pluralisme. Saya sangat mengapresiasi apa yang
dilakukan para pewarta foto," kata Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara dalam seremoni APFI 2017 di Jakarta, Jumat.
Foto
terbaik tahun ini merekam dua warga yang menyelamatkan bendera Merah
Putih dengan latar belakang pemukiman warga eks Gafatar yang dibakar di
daerah Moton Panjang, Mempawah, Kalimantan Barat.
"Foto
ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi saya. Bagaimana tidak,
bukan hal yang menyenangkan saat mengabadikan peristiwa pembakaran
pemukiman eks Gafatar," tulis Jessica di samping foto yang dipamerkan
seminggu ke depan di Kawasan Kota Tua.
Karya
tersebut mendapat nilai tertinggi dari tujuh juri yang menyeleksi dari
5.488 foto yang dikirimkan oleh 410 pewarta foto dan 127 peserta citizen
journalism.
Ketujuh juri itu adalah Oscar
Motuloh, Adek Berry, Agus Susanto, Beawiharta, Kemal Jufri, Hariyanto,
Rasdian A Vadin dan Eddy Hadby, yang mengkurasi foto dengan pertimbangan
konsep, materi, mutu, kualitas dan estetika.
Dalam
penyelenggaraan tahun ini, APFI memberikan penghargaan bagi delapan
foto terbaik dari delapan kategori yang terdiri dari kategori single dan
photo story.
Kedelapan kategori itu adalah
General News, Daily Life, Environment and Nature, Sport, Sport News,
People in News, Photo Essay, Art and Entertainment, serta Citizen
Journalism.
APFI 2017 juga menambahkan kategori
Multimedia Terbaik sebagai penghargaan bagi pewarta foto yang mampu
memanfaatkan perkembangan dunia teknologi saat ini.
Sementara
itu penghargaan Life Time Achievement diberikan kepada Bedu Saini dari
Serambi Indonesia yang dinilai berkontribusi besar dalam memajukan dunia
foto jurnalistik Indonesia melalui karyanya meliput detik-detik awal
terjadinya tsunami Aceh 2004.