Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi
WIB), karena saham-saham di New York dan dolar AS menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 5,9 dolar AS
atau 0,47 persen menjadi menetap di 1.252,80 dolar AS per ounce.
Dukungan terutama berasal dari data ekonomi terbaru, yang mendorong
Dow Jones Industrial Average naik 104,18 poin atau 0,51 persen dan
indeks komposit Nasdaq naik 48,96 poin atau 0,81 persen pada pukul 18.20
GMT.
Ketika pasar ekuitas mendapat keuntungan, logam mulia biasanya jatuh.
Menurut Federal Reserve Bank of Philadelphia, indeks manufaktur di
wilayah tersebut melonjak ke angka 38,8 pada Mei dari 22 pada April,
menunjukkan penguatan yang tidak terduga.
Sementara itu, data dari Departemen Tenaga Kerja AS, juga dirilis pada
Kamis (18/5), mengatakan klaim pengangguran awal turun 4.000 menjadi
232.000 dalam pekan yang berakhir 13 Mei.
Faktor lain yang
menyebabkan jatuhnya emas adalah kenaikan indeks dolar AS. Indeks dolar
AS naik 0,61 persen menjadi 97,99 pada pukul 18.09 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang
utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang
berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan turun.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun
23,6 sen atau 1,40 persen, menjadi ditutup pada 16,67 dolar AS per
ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 9,3 dolar AS atau 0,98
persen, menjadi ditutup pada 936,8 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Emas turun setelah saham dan dolar AS menguat
Jumat, 19 Mei 2017 7:37 WIB