Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB),
karena babak baru kekhawatiran geopolitik mengimbangi ekspektasi suku
bunga lebih tinggi, yang akan menjadi "bearish" untuk harga emas.
Kontrak
emas paling aktif untuk pengiriman Juni, bertambah 11,7 dolar AS atau
0,93 persen, menjadi menetap di 1.268,1 dolar AS per ounce.
Para
investor memantau DPRK (Republik Demokrat Rakyat Korea), pertemuan G7
akhir pekan ini, pemilihan umum Inggris yang akan datang, dan
pemerintahan Trump, membantu meningkatkan daya tarik emas sebagai
lindung nilai terhadap ketidakpastian.
Namun, penguatan dolar AS
mencegah logam mulia dari kenaikan lebih jauh, karena Indeks Dolar AS
naik 0,2 persen pada pukul 18.30 GMT.
Indeks tersebut merupakan
ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan
dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik
maka emas berjangka akan turun.
Sedangkan untuk logam mulia
lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 13 sen atau 0,76 persen
menjadi ditutup pada 17,323 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Juli naik 10 dolar AS, atau 1,05 persen, menjadi menetap di
962,9 dolar AS per ounce.
Emas naik karena kekhawatiran geopolitik
Sabtu, 27 Mei 2017 10:22 WIB