Jakarta, Antarajambi.com - Menteri Koordintor bidang Politik, Hukum
dan Keamanan, Wiranto, menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan
hasil rapat koordinasi antar negara di Singapura mengenai keamanan
siber.
"Di sana, Indonesia dianggap satu negara yang paling penting, punya potensial untuk mengembangkan cyber security yang
handal karena pengguna internet di Indonesia sangat besar, 132 juta
pengguna internet," kata Wiranto usai menghadap Presiden di lingkungan
Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Menurut Wiranto, dengan besarnya pengguna internet tersebut,
sehingga hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan teknologi
tingkat tinggi soal informasi teknologi (IT) maka masalah keamanan siber
sangat dominan di Indonesia.
"Nah dalam hal itu, maka kita akan segera menuntaskan Badan Siber
dan Sandi Negara dengan istilah BSSN yang tugasnya memproteksi kegiatan
siber di seluruh Indonesia," katanya.
Menko Polhukam mengakui bahwa beberapa lembaga, seperti BIN,
Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabes Polri telah mengelola keamanan
siber secara mandiri.
Wiranto mengatakan dibentuknya BSSN ini untuk memayungi keamanan
siber tersebut dan bisa dikoordinasi agar tidak tumpang tindih.
"Kalau cyber security mandiri-mandiri tanpa ada koordinasi, nanti bisa tumpang-tindih, bisa overlap
dan sebagainya. Ini bisa diatur, anda bagaian apa, anda bagian apa,
semuanya punya bagian sehingga jadi kekuatan yang handal," katanya.
Wiranto mengatakan rencana pembentukan BSSN ini sudah dilaporkan
Presiden dan segera terbentuk karena kebutuhannya sangat mendesak.
"Sudah saya laporkan, dituntaskan pembentukaannya segera, karena kebutuhannya sudah sangat mendesak," jelasnya.
Dia menegaskan bahwa keamanan siber sangat dibutuhkan agar tidak
menganggu berbagai kegiatan, apalagi Indonesia saat ini sedang
mencanangkan ekonomi digital sehingga membutuhkan pertahanan siber yang
handal agar tidak diganggu pihak lain.
Wiranto menjelaskan bahwa BSSN ini nantinya akan dibawah koordinasi Menko PolhukamMenko.
Menko Polhukam lapor presiden terkait keamanan siber
Jumat, 22 September 2017 16:50 WIB