Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi
WIB), namun "rebound" dalam mengikuti perdagangan elektronik.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 4,90
dolar AS atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 1.288,90 dolar AS per
ounce.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember
turun 7,4 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap di 17,138 dolar AS per
ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya turun 3,30 dolar AS
atau 0,35 persen, menjadi berakhir di 933,20 dolar AS per ounce.
Namun demikian, setelah Federal Reserve AS merilis risalah pertemuan
kebijakan September di sore hari, yang menunjukkan berlanjutnya inflasi
rendah telah membuat para pejabat Fed bertanya-tanya apakah kenaikan
suku bunga lagi diperlukan pada Desember, emas berjangka berbalik dari
penurunan dan menguat.
Menurut risalah, "Banyak peserta menyatakan khawatir bahwa angka
inflasi yang rendah tahun ini mungkin mencerminkan tidak hanya faktor
sementara, namun juga pengaruh perkembangan yang dapat terbukti lebih
bertahan, dan mencatat bahwa beberapa kesabaran dalam menghapus
akomodasi kebijakan sambil menilai tren dalam inflasi adalah
diperlukan."
"Beberapa dari peserta ini berpikir bahwa tidak ada kenaikan lebih
lanjut dalam suku bunga federal funds yang diminta dalam waktu dekat
atau bahwa lintasan ke atas suku bunga federal funds mungkin tepat cukup
dangkal," risalah pertemuan gabungan dari Komite Pasar Terbuka Federal
(FOMC) dan Dewan Gubernur Fed 19-20 September mengungkapkan.
Sebagai tanggapan, indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap
sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,37 persen menjadi 92,76
pada pukul 19.37 GMT.
Pelemahan dolar AS mendorong harga emas lebih tinggi, demikian Xinhua.
Emas turun di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga AS
Kamis, 12 Oktober 2017 8:11 WIB