Bengkulu (ANTARA News) - Para pengguna jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang pada Minggu banyak yang menyempatkan diri mampir menyaksikan bunga Raflesi arnoldi yang tengah mekar di kawasan hutan cagar alam Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah.
Warga setempat sengaja mendirikan pos di pinggir jalan dengan memasang karton bertuliskan "Raflesia mekar" sehingga menarik pengguna jalan yang melintas untuk melihat langsung bunga langka itu.
Lokasi tumbuhnya Raflesia hanya berjarak sekitar 20 meter dari pinggir jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang.
"Hari ini bunganya mekar sempurna jadi masyarakat bisa menikmati keunikan bunga langka ini," kata Muhammad Syah, warga yang membuat posko di pinggir jalan untuk menjaga bunga tersebut.
Sebagian besar pengunjung adalah masyarakat Kota Bengkulu dan sekitarnya serta pengguna jalan raya Bengkulu-Kepahiang yang menyempatkan diri melihat flora langka itu.
Pengunjung bunga raflesia, kata dia, biasanya tidak hanya dari masyarakat lokal tapi juga ada wisatawan manca negara.
"Biasanya selalu ada kunjungan dari turis, tapi sekarang belum (ada) karena baru hari ini dibuka untuk umum," katanya.
Ia mengatakan, sepekan sebelumnya, satu bunga Raflesia mekar juga menarik perhatian pengguna jalan raya, meski kondisinya tidak sempurna sebab satu dari lima kelopak bunga terlepas setelah tertimpa ranting patah.
"Selain satu bunga mekar ini, masih ada puluhan bonggol atau calon bunga Raflesia dalam radius 10 meter," tambahnya.
Bersama kader konservasi Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Taba Penanjung, Syah mengatakan akan menjaga puluhan bonggol tersebut sebab rawan terhadap pencurian.
Sebelumnya, dua bonggol berukuran bola kaki hilang dari lokasi tersebut karena minimnya penjagaan, terutama malam hari.
Sementara dari 13 bonggol yang ada saat ini, tiga diantaranya diperkirakan akan mekar dalam waktu dekat, sebab sudah menunjukkan tanda-tanda mekar.
Muhammad mengatakan siap memberi pagar sehingga bunga langka itu tidak terganggu baik oleh satwa, manusia maupun ranting pohon kering.
Menurutnya, jika tidak ada gangguan binatang liar atau akibat aktivitas manusia, maka masyarakat bisa menikmati keunikan puluhan bunga langka yang ditemukan pertama kali oleh Sir Thomas Stamford Raffles itu.
Selain di kawasan Cagar Alam Taba Penanjung, bunga raflesia mekar juga sering ditemukan di dalam kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, Kabupaten Kepahiang yang dipantau Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok.
(ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2011
Warga setempat sengaja mendirikan pos di pinggir jalan dengan memasang karton bertuliskan "Raflesia mekar" sehingga menarik pengguna jalan yang melintas untuk melihat langsung bunga langka itu.
Lokasi tumbuhnya Raflesia hanya berjarak sekitar 20 meter dari pinggir jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang.
"Hari ini bunganya mekar sempurna jadi masyarakat bisa menikmati keunikan bunga langka ini," kata Muhammad Syah, warga yang membuat posko di pinggir jalan untuk menjaga bunga tersebut.
Sebagian besar pengunjung adalah masyarakat Kota Bengkulu dan sekitarnya serta pengguna jalan raya Bengkulu-Kepahiang yang menyempatkan diri melihat flora langka itu.
Pengunjung bunga raflesia, kata dia, biasanya tidak hanya dari masyarakat lokal tapi juga ada wisatawan manca negara.
"Biasanya selalu ada kunjungan dari turis, tapi sekarang belum (ada) karena baru hari ini dibuka untuk umum," katanya.
Ia mengatakan, sepekan sebelumnya, satu bunga Raflesia mekar juga menarik perhatian pengguna jalan raya, meski kondisinya tidak sempurna sebab satu dari lima kelopak bunga terlepas setelah tertimpa ranting patah.
"Selain satu bunga mekar ini, masih ada puluhan bonggol atau calon bunga Raflesia dalam radius 10 meter," tambahnya.
Bersama kader konservasi Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Taba Penanjung, Syah mengatakan akan menjaga puluhan bonggol tersebut sebab rawan terhadap pencurian.
Sebelumnya, dua bonggol berukuran bola kaki hilang dari lokasi tersebut karena minimnya penjagaan, terutama malam hari.
Sementara dari 13 bonggol yang ada saat ini, tiga diantaranya diperkirakan akan mekar dalam waktu dekat, sebab sudah menunjukkan tanda-tanda mekar.
Muhammad mengatakan siap memberi pagar sehingga bunga langka itu tidak terganggu baik oleh satwa, manusia maupun ranting pohon kering.
Menurutnya, jika tidak ada gangguan binatang liar atau akibat aktivitas manusia, maka masyarakat bisa menikmati keunikan puluhan bunga langka yang ditemukan pertama kali oleh Sir Thomas Stamford Raffles itu.
Selain di kawasan Cagar Alam Taba Penanjung, bunga raflesia mekar juga sering ditemukan di dalam kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, Kabupaten Kepahiang yang dipantau Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok.
(ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2011