Muarasabak, (ANTARA Jambi) - Warga Lambur dan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi meminta pemerintah daerah memperbaiki infrastruktur, khususnya jalan di daerah mereka seiring penyelesaian pembangunan Jembatan Muarasabak.
"Kami berharap perbaikan jalan di daerah seberang ini sejalan dengan penyelesaian Jembatan Muarasabak, sebab jika jembatan lebih dulu selesai, sementara jalan di daerah ini belum diperbaiki, maka kondisi jalan yang rusak akan semakin hancur akibat tingginya arus kendaraan yang masuk kemari," kata Pariman, warga Lambur 1, Tanjung Jabung Timur, Senin (23/4).
Diakui Pariman, terbukanya akses dari dan ke wilayah mereka dengan selesainya jembatan tersebut akan meningkatkan perekonomian warga, namun jika infrastruktur tidak didukung dengan baik, justru perekonomian warga akan terancam.
"Sayang sekali kalau pembangunan ini justru membuat perekonomian kami terancam, akibat jalan yang semakin rusak," katanya.
Pantauan ANTARA, dua wilayah di antara muara sungai yang membelah Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini kondisinya masih timpang. Di satu sisi, di ibukota Muarasabak, infrastruktur jalan sangat baik dan mulus.
Sementara di sisi lainya, di seberang kondisi jalan masih sangat memprihatinkan. Jalan nyaris rusak, dan dipenuhi lubang yang mencapai puluhan kilometer hingga ke Kecamatan Nipah Panjang.
Saat ini pembangunan Jembatan Muarasabak hampir rampung. Dua rangka melengkung yang akan menjadi penampang jembatan telah menyatu. Meski rangka yang sedianya menjadi jalan belum bertemu.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menargetkan mega proyek pembangunan jembatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanjabtim Tahun Anggaran 2009- 2011 Muarasabak akan selsai pada Juni 2012 ini.
Kepala Dinas PU Kabupaten Tanjabtim Mahmulis menyatakan molornya pembangunan Jembatan Muarasabak sepanjang 737 meter dan lebar 9 meter disebabkan faktor cuaca yang tidak mendukung. Selain itu kecelakaan sering melanda pengerjaan seperti ditabrak kapal. (T.KR-YJ)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012
"Kami berharap perbaikan jalan di daerah seberang ini sejalan dengan penyelesaian Jembatan Muarasabak, sebab jika jembatan lebih dulu selesai, sementara jalan di daerah ini belum diperbaiki, maka kondisi jalan yang rusak akan semakin hancur akibat tingginya arus kendaraan yang masuk kemari," kata Pariman, warga Lambur 1, Tanjung Jabung Timur, Senin (23/4).
Diakui Pariman, terbukanya akses dari dan ke wilayah mereka dengan selesainya jembatan tersebut akan meningkatkan perekonomian warga, namun jika infrastruktur tidak didukung dengan baik, justru perekonomian warga akan terancam.
"Sayang sekali kalau pembangunan ini justru membuat perekonomian kami terancam, akibat jalan yang semakin rusak," katanya.
Pantauan ANTARA, dua wilayah di antara muara sungai yang membelah Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini kondisinya masih timpang. Di satu sisi, di ibukota Muarasabak, infrastruktur jalan sangat baik dan mulus.
Sementara di sisi lainya, di seberang kondisi jalan masih sangat memprihatinkan. Jalan nyaris rusak, dan dipenuhi lubang yang mencapai puluhan kilometer hingga ke Kecamatan Nipah Panjang.
Saat ini pembangunan Jembatan Muarasabak hampir rampung. Dua rangka melengkung yang akan menjadi penampang jembatan telah menyatu. Meski rangka yang sedianya menjadi jalan belum bertemu.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menargetkan mega proyek pembangunan jembatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanjabtim Tahun Anggaran 2009- 2011 Muarasabak akan selsai pada Juni 2012 ini.
Kepala Dinas PU Kabupaten Tanjabtim Mahmulis menyatakan molornya pembangunan Jembatan Muarasabak sepanjang 737 meter dan lebar 9 meter disebabkan faktor cuaca yang tidak mendukung. Selain itu kecelakaan sering melanda pengerjaan seperti ditabrak kapal. (T.KR-YJ)
Editor : Nurul
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012