Jambi (ANTARA Jambi) - Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional Indonesia Jambi menyesalkan tidak adanya pemberitahuan pekerjaan pembangunan rentang bawah Jembatan Muara Sabak oleh pihak berkompeten kepada mereka.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional Indonesia/INSA Jambi Edy Best, pekerjaan tersebut akan mengganggu lalu lintas pelayaran dari dan menuju Pelabuhan Talang Duku.
"Pihak pelayaran sama sekali tidak diberi tahu tentang pekerjaan itu, padahal sangat mengganggu arus pelayaran dari dan menuju Pelabuhan Talang Duku," katanya, di Jambi, Kamis.
Saat ini, pembangunan Jembatan Muara Sabak yang membentang di atas alur Sungai Batanghari kini memasuki tahap pemasangan rentang bawah setinggi 12,5 meter.
Seharusnya pelaksana proyek pembangunan jembatan tersebut memberitahukan kepada pihak pelayaran tentang jadwal kerja mereka sehingga pihak pelayaran juga bisa mengatur jadwal keberangakatan dan kedatangan kapal dari dan menuju pelabuhan.
Dikhawatirkan tanpa pemberitahuan tersebut, saat kapal melintas, saat itu pekerja sedang bekerja, akan menimbulkan pergeseran yang bisa mmenimbulkan kecelakaan kerja.
Edy menegaskan, dengan tidak adanya pemberitahuan itu pihak INSA akan melaporkan ke Kementerian Perhubungan agar pelaksana pekerjaan jembatan tersebut mendapat teguran.
Pembangunan Jembatan Muara Sabak setinggi 12,5 meter sejak awal sudah ditentang masyarakat maritim Provinsi Jambi, karena akan mengganggu kapal niaga yang melitas di bawahnya.
Masyarakat maritim menuntut ketinggian jemabatan dari arus pasang tertingi 18,5 meter sesuai aturan pelayaran agar tidak mengganggu lalu lintas kapal di bawahnya.
Rekomendasi Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut adalah Jembatan Muara Sabak dibangun dengan ketinggian 18,5 meter dari arus pasang tertinggi.
"Rekomendasi itu tidak diindahkan oleh pemerintah setempat yang tetap bersikukuh dengan ketinggian 12,5 meter dari arus pasang tertinggi," kata Edy Best.(T.M037)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012