Jambi, (ANTARA Jambi) - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dinilai sangat mendukung upaya penjagaan terhadap pasokan air dan hutan, kata Ali Sofiawan dari Tropical Forest Conservation Action for Sumatra (TFCA-Sumatra).

"Keberadaan PLTMH ini sangat penting, tidak hanya sebagai sumber listrik bagi masyarakat pelosok. Namun yang lebih penting lagi adalah, mengajarkan kepada masyarakat akan pentingnya sumber air dan hutan," ujar Ali di Bangko, ibukota Kabupaten Merangin, Jambi, Kamis.

Menurut dia, PLTMH sebagian besar berada di pelosok yang memang belum terjangkau oleh listrik PLN. PLTMH juga sangat bergantung pada pasokan air untuk menghidupkan turbin listrik yang akan disalurkan ke rumah rumah warga.

"Mudahnya adalah, apabila warga ingin menikmati listrik, tentunya harus menjaga keberadaan pasokan air maupun hutan untuk menjaga keberadaan air tetap lancar," katanya.

Dia mengatakan, TFCA-Sumatra sebagai lembaga khusus yang muncul atas inisiatif Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat dalam upaya menjaga kelestarian hutan di Indonesia dengan skema pendanaan melalui pengalihan hutang untuk lingkungan sangat mendukung kearifan lokal masyarakat dikawasan gunung Masurai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin dalam upaya menjaga kawasan hutan.

"Keberadaan hutan oleh masyarakat Jangkat sangat penting, tidak hanya sebagai pasokan air yang digunakan sebagai tenaga PLTMH. Namun juga bisa dimanfaatkan secara ekonomi dari hasil hutan non kayu," ujar Fasilitator Pengembangan Ekonomi, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Jambi, Dezrijal.

Menurut dia, KKI Warsi Jambi bersama TFCA-Sumatra mendorong upaya masyarakat Jangkat mengusulkan adanya pengelolaan hutan berbasis masyarakat melalui hutan adat dan hutan desa seluas kurang lebih 7.000 hektar yang berada di Desa Sungai dan Desa Jangkat di kawasan kaki Gunung Masurai Kabupaten Merangin.

Jamaludin (49), Kepala Desa Sungai Alai mengatakan, kawasan gunung Masurai merupakan salah satu kawasan paling terisolir di Provinsi Jambi.

Dengan bantuan WWF dan beberapa lembaga pemerhati lingkungan di Jambi, sejumlah desa di kawasan gunung Masurai mulai membangun beberapa titik PLTMH di daerah itu sejak awal 2000 lalu.

"Dengan adanya PLTMH khusus di desa kami ada 2.500 kepala keluarga dan sudah menikmati listrik PLTMH meski hanya pada malam hari. Untuk itulah, kami tengah mengupayakan agar masyarakat bisa ikut serta mengelola hutan agar pasokan air tetap terjaga melalui skema hutan adat maupun hutan desa," katanya. (T.KR-BS

Pewarta:

Editor : Nurul


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012