Jambi (ANTARA Jambi) - Seluruh perusahaan perkebunan yang beroperasi di Kabupaten Sarolangun, Jambi, diminta lebih terbuka, baik kepada pemda maupun masyarakat, agar jika ada bibit konflik yang muncul dapat dicegah sedini mungkin.
"Selain mentaati seluruh aturan yang ada, perusahaan perkebunan juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat pemerintah dan selalu membuka komunikasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Bunhut) Sarolangun Alexander di Sarolangun, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini sedikitnya ada 36 perusahaan perkebunan yang beroperasi di Sarolangun, namun tidak semua perusahaan itu yang bersikap kooperatif serta taat aturan.
Tak hanya itu, ada juga perusahaan karet dan sawit yang terkesan tertutup dan tidak terbuka dengan pemerintah daerah, hal ini yang acapkali menyebabkan munculnya konflik dengan masyarakat.
Ia mengharapkan adanya kesadaran dari seluruh perusahaan perkebunan untuk bersikap lebih terbuka dan menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah dan masyarakat.
"Keterbukaan perusahaan sangat penting agar tidak terjadi miskomunasi dalam menyelesaikan setiap masalah yang muncul," katanya.
Jika telah terjadi konflik maka yang akan rugi tidak hanya warga, tapi juga perusahaan, dan itu yang tidak kita inginkan," tegasnya.
Ia menjelaskan, konflik lahan yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat kerap kali dipicu oleh ketidakterbukaan dari pihak perusahaan.
Selain itu, masih rendahnya kesadaran perusahaan untuk mengikuti aturan pemerintah daerah juga turut menjadi pemicu kemungkinann terjadinya konflik.
"Perusahaan harus ikut peduli terhadap kebutuhan masyarakat, misalnya melaksanakan program-program kepedulian sosial (CSR) yang dibutuhkan masyatakat sekitar perusahaan.
Aleksander menyatakan Disbunhut Sarolangun berencana akan melakukan evaluasi ulang dan peninjauan ke seluruh perusahaan yang berinvestasi di Sarolangun dengan tujuan mendata perusahaan yang tidak taat aturan dan menjadi sorotan masyarakat.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013