Surabaya (ANTARA Jambi) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan rehabilitasi untuk 27.000 narapidana narkotika yang ada di lembaga pemasyarakatan (lapas) se-Indonesia.

"Kita akan meniru apa yang dilakukan Thailand dan Amerika untuk merehabilitasi narapidana narkotika pada lembaga-lembaga diklat milik militer dan polisi se-Indonesia," katanya setelah menandatangani nota kesepahaman BNN-Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Sabtu.

Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu menjelaskan rehabilitasi merupakan ikhiar untuk mengurangi jumlah pengguna narkotika di Tanah Air. "Kita memiliki empat juta pengguna narkotika dan rehabilitasi merupakan jawaban untuk mengurangi jumlah mereka," katanya.

Tanpa adanya rehabilitasi, katanya, empat juta pengguna narkoba itu akan tetap menjadi pengguna narkoba. "Karena itu, kita akan prioritaskan rehabilitasi pada 27.000 napi narkoba pada Lapas se-Indonesia," katanya.

Ia mengatakan sarana rehabilitasi untuk 27.000 napi narkoba itu akan memanfaatkan tempat diklat/latihan milik intitusi militer dan kepolisian. "Institusi TNI dan Polri sudah bersedia menjadi lokasi rehabilitasi untuk napi narkoba dari lapas se-Indonesia," katanya.

Menurut dia, masyarakat dan aparat penegak hukum masih melihat pengguna narkoba sebagai penjahat, sehingga masyarakat dan aparat penegak hukum menyeret pelakunya ke pengadilan, karena dia melakukan pelanggaran pidana.

"Padahal, pengguna narkoba itu bukanlah pengedar atau bandar narkoba, sehingga penjara justru akan membuatnya menjadi pengedar, karena itu rehabilitasi itulah yang akan mengurangi jumlah pengguna narkoba," katanya.

Oleh karena itu, ia akan mengajak masyarakat dan aparat penegak hukum, termasuk kalangan kampus seperti Unitomo, untuk melakukan gerakan pencegahan narkoba dan rehabilitasi pengguna narkoba, karena tanpa pencegahan dan rehabilitasi akan membuat prevalensi pengguna narkoba akan terus meningkat.

"Apalagi, sepertiga pengguna narkoba atau sekitar 1,2 juta pengguna narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa dengan jumlah terbanyak dari kalangan pelajar, sehingga gerakan pencegahan dan rehabilitasi di kalangan kampus akan strategis," katanya.(Ant)

Pewarta: Edy M Ya'kub

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013