Jambi (ANTARA Jambi) - Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi tahun ini berencana melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) di kabupaten tersebut secara serentak.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Muarojambi, Ramli, Rabu mengatakan, wacana ini akan menjadi langkah strategis yang akan digagas Komisi A DPRD tahun ini.
Bahkan untuk pelaksanaan pilkades secara serentak ini, Komisi A telah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kudus dan Pati, mengingat dua daerah ini merupakan kabupaten yang pertama melaksanakan pilkades secara serentak di Indonesia.
"Sengaja dipilih Pati dan Kudus, karena dua daerah itu merupakan kabupaten yang pertama kali akan melaksanakan pilkades di Indonesia, ujarnya lagi.
Selain itu, pemilihan Pati sebagai tempat kunjungan kerja juga sangat tepat, mengingat Kabupaten Pati meraih Adipura Kencana.
Namun yang paling mendasar, kami ingin melihat bagaimana mekanisme pilkades secara serentak karena Muarojambi akan melaksanakan pilkades serentak tahun ini, kata Ramli lagi.
Menurut Ramli, pilkades secara serentak akan banyak manfaatnya, mulai dari efisiensi anggaran juga pelaksanaannya akan mudah dikontrol.
Sedangkan untuk peraturan daerah tentang pilkades serentak sudah ditangani bagian hukum Setda Kabupaten Muarojambi.
"Pada saat pelaksanaan semua instansi terkait dapat fokus pada pelaksanaan pilkades tersebut. Selain itu, beban biaya pelaksanaan pilkades tidak lagi menjadi tanggung jawab calon, sehingga perlu pengaturan biaya pilkades dengan baik," ujarnya pula.
Untuk pilkades tahun ini, kata Ramli, baru akan dianggarkan di APBDP 2015.
Karena itu, sebelum mengesahkan anggaran itu, DPRD melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kudus dan Pati untuk melihat dasar dan mekanisme pilkades serentak yang direncanakan.
"Begitu juga dengan mekanisme pemilihan, setelah ini kami akan mempelajari hasil kunjungan kerja dan menuangkannya dalam perda, sebagai acuan dalam pelaksanaan pilkades nantinya," katanya lagi.
Hasil koordinasi Komisi A dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Muarojambi, tahun ini ada 48 desa di Muarojambi yang akan melaksanakan pilkades.
Jumlah desa yang akan menggelar pilkades itu diperkirakan akan bertambah, menyusul empat desa lainnya akan melaksanakan pilkades tahun 2016 mendatang.
Anggota Komisi A, Saiful, menambahkan pada lawatan ke Pati bukan hanya melihat bagaimana proses pilkades serentak yang dilaksanakan di sana.
Tapi Komisi A juga mempelajari dan mengamati bagaimana perda dan beberapa peraturan desa yang diatur dalam pemerintahan desa.
Menurutnya, di sana semua aspek pemasukan desa diperjelas baik secara pendapatan dan penggunaannya, bahkan pendataan aset desa juga diatur dengan baik sehingga jika ke depan ada pemekaran desa, tidak ada lagi yang namanya saling klaim aset.
Karena itu, ujar dia lagi, nanti mungkin ada beberapa pasal yang akan dimasukkan, dan itu diambil dari sana. Tapi tentunya dengan tidak menghilangkan karakteristik desa kita, kata Saiful pula. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Muarojambi, Ramli, Rabu mengatakan, wacana ini akan menjadi langkah strategis yang akan digagas Komisi A DPRD tahun ini.
Bahkan untuk pelaksanaan pilkades secara serentak ini, Komisi A telah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kudus dan Pati, mengingat dua daerah ini merupakan kabupaten yang pertama melaksanakan pilkades secara serentak di Indonesia.
"Sengaja dipilih Pati dan Kudus, karena dua daerah itu merupakan kabupaten yang pertama kali akan melaksanakan pilkades di Indonesia, ujarnya lagi.
Selain itu, pemilihan Pati sebagai tempat kunjungan kerja juga sangat tepat, mengingat Kabupaten Pati meraih Adipura Kencana.
Namun yang paling mendasar, kami ingin melihat bagaimana mekanisme pilkades secara serentak karena Muarojambi akan melaksanakan pilkades serentak tahun ini, kata Ramli lagi.
Menurut Ramli, pilkades secara serentak akan banyak manfaatnya, mulai dari efisiensi anggaran juga pelaksanaannya akan mudah dikontrol.
Sedangkan untuk peraturan daerah tentang pilkades serentak sudah ditangani bagian hukum Setda Kabupaten Muarojambi.
"Pada saat pelaksanaan semua instansi terkait dapat fokus pada pelaksanaan pilkades tersebut. Selain itu, beban biaya pelaksanaan pilkades tidak lagi menjadi tanggung jawab calon, sehingga perlu pengaturan biaya pilkades dengan baik," ujarnya pula.
Untuk pilkades tahun ini, kata Ramli, baru akan dianggarkan di APBDP 2015.
Karena itu, sebelum mengesahkan anggaran itu, DPRD melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kudus dan Pati untuk melihat dasar dan mekanisme pilkades serentak yang direncanakan.
"Begitu juga dengan mekanisme pemilihan, setelah ini kami akan mempelajari hasil kunjungan kerja dan menuangkannya dalam perda, sebagai acuan dalam pelaksanaan pilkades nantinya," katanya lagi.
Hasil koordinasi Komisi A dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Muarojambi, tahun ini ada 48 desa di Muarojambi yang akan melaksanakan pilkades.
Jumlah desa yang akan menggelar pilkades itu diperkirakan akan bertambah, menyusul empat desa lainnya akan melaksanakan pilkades tahun 2016 mendatang.
Anggota Komisi A, Saiful, menambahkan pada lawatan ke Pati bukan hanya melihat bagaimana proses pilkades serentak yang dilaksanakan di sana.
Tapi Komisi A juga mempelajari dan mengamati bagaimana perda dan beberapa peraturan desa yang diatur dalam pemerintahan desa.
Menurutnya, di sana semua aspek pemasukan desa diperjelas baik secara pendapatan dan penggunaannya, bahkan pendataan aset desa juga diatur dengan baik sehingga jika ke depan ada pemekaran desa, tidak ada lagi yang namanya saling klaim aset.
Karena itu, ujar dia lagi, nanti mungkin ada beberapa pasal yang akan dimasukkan, dan itu diambil dari sana. Tapi tentunya dengan tidak menghilangkan karakteristik desa kita, kata Saiful pula. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015