Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi mewacanakan  mengadakan shalat istisqa atau shalat minta hujan menyusul kemarau panjang melanda daerah itu.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus di Jambi, Senin, mengatakan, shalat minta hujan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat karena daerah ini sejak satu bulan terakhir tidak diguyur hujan.

Gubernur menjelaskan, sebelum melakukan shalat tersebut, ada beberapa syarat agar bisa dilakukan, diantaranya binatang-binatang sudah keluar dari hutan dan hitungan sekian bulan tidak ada hujan.

"Itu salah satu syarat melaksanakan shalat minta hujan. Semua peristiwa ini harus di waspadai karena sudah berapa lama di Provinsi Jambi tidak turun hujan," katanya.

Gubernur berharap Provinsi Jambi mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam menghadapi kekeringan seperti saat ini, bahkan dirinya berharap tidak terjadi dimasa-masa yang akan datang.

"Hujan buatan pun dapat juga kita lakukan, yang perlu diwaspadai saat ini apabila terjadi kebakaran, itu yang kita khawatirkan," katanya menjelaskan.

Saat ini katanya, pihaknya setiap hari memantau 'hot spot' di Provinsi Jambi menggunakan satelit, masyarakat juga diimbau mewaspadai kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan.

Seperti diketahui, masyarakat Jambi saat ini sedang mengalami kekeringan, karena tidak adanya hujan beberapa bulan terakhir ini. Akibatnya krisis air terjadi di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Timur.

Sementara itu untuk antisipasi terjadinya bencana asap Pemerintah Provinsi Jambi juga sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015