Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Provinsi Jambi, meminta warga di kota itu untuk mewaspadai wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan seperti saat ini.
"Karena di musim penghujan ini menyebabkan genangan air yang menjadi faktor terjadinya perkembangan jentik nyamuk 'aedes aegypti'," kata Kepala Dinas Kesehatan kota setempat, Ida Yuliati di Jambi, Selasa.
Dinas Kesehatan, kata Ida telah mengantisipasi dengan melakukan pengasapan (fogging) disejumlah kecamatan di Kota Jambi yang dianggap rawan terhadap wabah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
"Namun antisipasi ini harus ada upaya dari masyarakat juga dengan melindungi keluarganya dengan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar dan menguras bak mandi minimal satu mingu satu kali," katanya menjelaskan.
Berdasarkan catatan Dinkes, Ida menyebutkan per Januari 2016 ini jumlah penderita DBD sudah mencapai 86 kasus dan diperkirakan wabah DBD tersebut akan meningkat, untuk itu masyarakat diminta aktif membersihkan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Ketua Rt 62, Kelurahan Kenali Besar, Kota Baru, Darmawi mengatakan, sebanyak 18 warganya dilingkungannya tersebut sudah terjangkit wabah DBD mulai dari anak-anak hingga dewasa.
"Anak-anak yang terserang DBD berjumlah tujuh orang dan anak-anak itu sudah dibawa kerumah sakit untuk perawatan," kata Darmawi.
Dikatakannya, wabah DBD tersebut telah menyerang warganya sejak dua pekan terakhir dan juga telah dilakukan 'fogging' sebelumnya dengan swadaya masyarakat.
"Kami minjam alat 'fogging' dari dinas kesehatan dan biayanya kami tanggung sendiri," katanya.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah supaya turun langsung ke lapangan untuk mengantisipasi penanggulangan wabah DBD karena selama ini belum ada perhatian dari pemerintah soal DBD.
"Tentunya kami sebagai masyarakat berharap agar pemerintah perhatian, setidaknya untuk pencegahan dan pengobatan, sebelum ada korban jiwa," kata Darmawi menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Karena di musim penghujan ini menyebabkan genangan air yang menjadi faktor terjadinya perkembangan jentik nyamuk 'aedes aegypti'," kata Kepala Dinas Kesehatan kota setempat, Ida Yuliati di Jambi, Selasa.
Dinas Kesehatan, kata Ida telah mengantisipasi dengan melakukan pengasapan (fogging) disejumlah kecamatan di Kota Jambi yang dianggap rawan terhadap wabah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
"Namun antisipasi ini harus ada upaya dari masyarakat juga dengan melindungi keluarganya dengan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar dan menguras bak mandi minimal satu mingu satu kali," katanya menjelaskan.
Berdasarkan catatan Dinkes, Ida menyebutkan per Januari 2016 ini jumlah penderita DBD sudah mencapai 86 kasus dan diperkirakan wabah DBD tersebut akan meningkat, untuk itu masyarakat diminta aktif membersihkan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Ketua Rt 62, Kelurahan Kenali Besar, Kota Baru, Darmawi mengatakan, sebanyak 18 warganya dilingkungannya tersebut sudah terjangkit wabah DBD mulai dari anak-anak hingga dewasa.
"Anak-anak yang terserang DBD berjumlah tujuh orang dan anak-anak itu sudah dibawa kerumah sakit untuk perawatan," kata Darmawi.
Dikatakannya, wabah DBD tersebut telah menyerang warganya sejak dua pekan terakhir dan juga telah dilakukan 'fogging' sebelumnya dengan swadaya masyarakat.
"Kami minjam alat 'fogging' dari dinas kesehatan dan biayanya kami tanggung sendiri," katanya.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah supaya turun langsung ke lapangan untuk mengantisipasi penanggulangan wabah DBD karena selama ini belum ada perhatian dari pemerintah soal DBD.
"Tentunya kami sebagai masyarakat berharap agar pemerintah perhatian, setidaknya untuk pencegahan dan pengobatan, sebelum ada korban jiwa," kata Darmawi menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016