Jambi (ANTARA Jambi)  - Suku Anak Dalam (SAD) dari suku Batin di Kabupaten Batanghari-Sarolangun, Provinsi Jambi, menyerahkan puluhan senjata rakitan jenis kecepek ke Danrem 042/ Garuda Putih karena mereka merasa tidak berhak memilikinya.

Senjata kecepek laras panjang itu berjumlah 27 pucuk dan diserahkan oleh empat orang perwakilan SAD di Makorem setempat, Jumat, yang diterima langsung Danrem 042, Kolonel inf Makmur.

Salah satu perwakilan SAD asal Batanghari, Rusman mengatakan, senjata kecepek yang mereka rakit sendiri itu biasanya digunakan untuk berburu babi. Bukan untuk melukai manusia.

"Biasanya untuk berburu, jadi setiap Kepala Keluarga (KK) SAD punya satu senapan kecepek. Senjata ini kami buat sendiri amunisinya juga kami racik sendiri," kata Rusman di Makorem.

Ditanya mengapa menyerahkan senjata ke Danrem, Rusman beralasan bahwa SAD memang tidak pantas memiliki senjata, walaupun hanya untuk berburu babi sebagai kebutuhan makanan mereka di hutan.

"Kami sadar bahwa yang berhak memiliki senjata itu tentara dan polisi. Tapi selama ini senjata itu kami gunakan sebagai alat menyambung hidup kami di hutan. Karena selama ini tanpa senjata SAD tak berdaya untuk mencari makanan," katanya.

Namun saat ini lanjutnya, kehidupan SAD sudah mulai ditopang dengan adanya lahan pertanian. Sehingga mereka mulai berpikir tidak akan berburu lagi dan akan menyayangi binatang-binatang yang ada di hutan.

"Makanya kami minta hutan yang ada di jaga, sebab di dalamnya banyak makanan yang bisa kami makan. Kami bisa hidup walaupun tidak ada beras," katanya menjelaskan.

Menurut Rusman, senapan kecepek masih banyak dimiliki warga SAD maupun masyarakat. Namun pihaknya akan berusaha membujuk SAD agar tidak mengunakan kecepek lagi.

Sementara itu, Danrem 042/ Garuda Putih, Kolonel Inf Makmur mengatakan, senjata-senjata yang diserahkan SAD adalah hasil pembinaan pihaknya ke warga SAD.

"Ini hasil pembinaan kami, mereka menyerahkan dengan ketulusan hati dan tidak ada paksaan, mereka menyerahkannya dengan sukarela," kata Kolonel Makmur.

Menurutnya, tindakan SAD merupakan sesuatu yang menggemberikan, mereka sadar bahwa mereka tidak berhak memiliki senjata. Tapi memang selama ini mereka menggunakannya hanya untuk berburu.

"Semuanya berjumlah 27 pucuk senjata rakitan, mereka ini contoh yang baik bagi SAD yang lain termasuk masyarakat yang juga masih banyak memiliki senjata kecepek itu. Dan ke depan diharapkan banyak lagi warga yang menyerahkan senjatanya," ujar dia.

Danrem menambahkan, senjata-senjata rakitan laras panjang milik SAD ini nantinya akan diserahkan ke Polda Jambi. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016