Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), akan mengusulkan siaga darurat banjir dan tanah longsor ke Pemerintah Pusat mengingat hampir seluruh kabupaten/kota di provinsi itu dilanda bencana.

Kepala BPBD Provinsi Jambi Arif Munandar di Jambi, Selasa, mengatakan tiga daerah yang sudah menyatakan siaga darurat banjir itu yakni Kabupaten Merangin, Bungo dan Tebo.

"Sekarang kita tinggal menunggu surat yang menyatakan status siaga darurat dari kabupaten. Berdasarkan UU nomor 24 PP 21, surat siaga darurat dari dua kabupaten saja sudah bisa dinyatakan bahwa provinsi siaga darurat," kata Arif.

Arif menjelaskan, pemberlakukan status siaga darurat provinsi tujuannya untuk mengintensifkan penanganan bencana banjir dan longsor  pada musim penghujan ini.

"Setelah pernyataan siaga darurat dari kabupaten kita terima, langsung kita sampaikan dulu ke gubernur untuk membuat status siaga darurat, setelah itu disampaikan ke BNPB," katanya.

Arif juga mengatakan, jika Jambi sudah berstatus siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor, maka akan dibentuk Satuan Tugas (Satgas) bencana yang bertugas dan siaga di posko-posko.

Musim hujan tahun ini katanya menyebabkan banjir dan tanah longsor di 10 kabupaten, 30 kecamatan, 76 desa. Dampak banjir menyebabkan empat orang meninggal dunia dan merendam 4.231 rumah warga.

Tidak hanya itu, banjir juga merendam 20 unit sekolah dan enam unit sarana ibadah, 19 unit fasilitas umum dan menyebabkan tujuh jembatan putus serta lima titik jalan mengalami longsor.

"Untuk tiga kabupaten yakni Merangin, Tebo dan Bungo sudah menerima bantuan dari BNPB masing-masing sebesar Rp250 juta. Bantuan itu sifatnya penanganan darurat bukan tuntas, kalau tuntas kita ada program rehab rekon," ujar Arif.

Sementara untuk bantuan logistik kata Arif sudah tersedia di BPBD dan Dinas Sosial wilayah masing-masing.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016