Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan  rencana pembangunan jalur evakuasi untuk warga yang bermukim di kawasan kaki Gunung Kerinci di provinsi itu telah direspon positif oleh Menteri.

"Saya sudah menghadap langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), saya bilang ke Ibu Menteri mohon direspon dengan kondisi Gunung Kerinci yang aktif. Alhamdulillah direspon positif," kata Gubernur Zumi Zola di Jambi, Selasa.

Pembangunan jalur evakuasi itu kata Zola tinggal ditindaklanjuti oleh dinas terkait, di mana diperlukan hitam di atas putih.

"Ibu Menteri sebenarnya tidak masalah, itu memang masuk wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan jalannya tidak panjang. Kita tinggal tunggu saja hitam di atas putihnya, apakah sistemnya nanti pinjam pakai atau seperti apa kita lihat nanti. Tapi yang saya tau dana untuk membangun jalannya sudah ada," katanya menjelaskan.

Dia mengatakan, pembangunan jalur evakuasi dari Kabupaten Kerinci yang membelah TNKS itu rencananya langsung menembus Kabupaten Bungo karena aksesnya lebih dekat.

"Jalur evakuasi ke Bungo lebih cepat lagi, rencananya jalurnya ke situ. Tapi yang paling kita utamakan sekarang adalah keselamatan dari masyarakat kita, terutama di Kabupaten Kerinci," ujarnya.

Pembangunan jalur evakuasi itu kata Zola sudah diperjuangkan bertahun-tahun sejak masa kepemimpinan Zulkifli Nurdin sebagai Gubernur Jambi, dengan segala pertimbangan mengingat gunung api tertinggi di Indonesia itu masih aktif.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Dalmanto mengatakan sejak dua hari lalu gunung tertinggi di Sumatera itu aktif menyemburkan asap tebal dengan ketinggian 300-600 meter.

"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati gunung dan kawah radius tiga kilometer. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius bahaya/KRB III," kata Dalmanto.

Selain itu, dia juga mengatakan jalur penerbangan di sekitaran Gunung Kerinci sebaiknya dihindari karena sewaktu-waktu masih dapat terjadi semburan asap dan abu dengan ketinggian yang bisa mengganggu jalur terbang.

Saat ini status Gunung Kerinci masih waspada level dua dan belum ada peningkatan status pascasemburan asap tersebut.

Aktivitas kegempaan pascahembusan, kata Dalmanto tercatat sebanyak 105 kali dengan kekuatan gempa 0,5 hingga 5 milimeter. Sedangkan abu vulkanik yang keluar tidak mengganggu aktivitas warga setempat, katanya.

Siapkan skenario evakuasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi menyiapkan lokasi tempat evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi letusan Gunung Kerinci yang saat ini berstatus waspada level II.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jambi Dalmanto mengatakan  lokasi yang disiapkan itu untuk desa yang hanya berjarak lima kilometer dari kaki gunung.

"Ada tiga desa yang dekat dengan gunung api tersebut, yakni Desa Gunung Labu, Kersik Tuo, dan Sungai Kering Kecamatan Kayu Aro," katanya.

Ia mengatakan jika sewaktu-waktu terjadi letusan gunung, warga Desa Gunung Labu pertama dikumpulkan (titik temu) di lapangan bola desa setempat. Kemudian warga Sungai Kering titik temunya di depan kantor desa setempat.

Sementara warga Kersik Tuo dikumpulkan di lapangan bola tepatnya di belakang Polsek Kayu Aro, atau lokasi yang menjadi tempat evakuasi warga tiga desa tersebut.

"Setelah berkumpul dititik temu, warga Gunung Labu dan Sungai Kering dibawa ke lapangan bola Desa Kersik Tuo yang berjarak 12 kilometer dari gunung. Setelah itu barulah semua warga dievakuasi dari daerah itu," kata Dalmanto menjelaskan.

Dia mengatakan bahwa BPDB, SAR Gunung Kerinci, Dinas Kehutanan, relawan dan masyarakat peduli bencana terus berkoordinasi terkait perkembangan gunung tersebut.

Selain itu kata Dalmanto, sebanyak 30 warga di tiga desa itu sudah dilatih dalam tanggap bencana khususnya gunung Kerinci.

"Satu desa sekitar 30 orang kita latih untuk tanggap bencana sejak satu tahun lalu, saat ini komunikasi dan koordinasi terus kita galakkan mengingat status gunung waspada level II," ujarnya.

Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.

Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra. Gunung ini tercacat tidak pernah meletus namun pernah terjadi erupsi pada tahun 2009 lalu.

Pada puncak gunung pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Sungaipenuh, Kerinci Padang dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat Danau Bento dan rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat pula gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh, sedangkan di kaki gunung terdapat ribuan hektare kebun teh. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016