Mojokerto (ANTARA Jambi) - Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahaya narkoba kepada kelompok Muslimat NU di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, karena saat ini sehari tercatat 40-50 orang meninggal akibat narkoba.

"Ada Rp63 triliun uang rakyat pada tahun 2015 digunakan membeli narkoba," katanya saat menghadiri acara peringatan Isra Mikraj dan peringatan Harlah Muslimat Nadhatul Ulama (NU) serta penandatanganan deklarasi Laskar Antinarkoba (LAN) di Pendopo Agung Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu.

Ia mengemukakan, saat ini bahaya narkoba yang ada di Indonesia sudah cukup meresahkan dan dengan adanya deklarasi Laskar Anti-Narkoba ini diharapkan bisa mengingatkan masyarakat tentang bahaya narkoba.

"Laskar ini nantinya akan bekerja untuk terus menyosialisasikan tentang bahaya narkoba hingga ke tingkat ranting atau yang ada di desa-desa," katanya.

Menteri Sosial ini juga mengatakan mulai tingkat ranting atau desa maupun kelurahan disiapkan 3-5 anggota laskar untuk menyampaikan pesan ke masyarakat.

"Jangan sampai terpengaruh narkoba sehingga tugas Laskar ini ya ceramah. Sebenarnya, gongnya sudah dilakukan pada 26 Maret 2016 di Stadion Gajahyana Malang yang dihadiri Presiden RI, Jokowi lalu. Kemudian, deklarasi tersebut diikuti seluruh pimpinan wilayah cabang se-Indonesia," katanya.

Pada tahap selanjutnya di Jombang akan dilaksanakan pelantikan laskar antinarkoba ini dan diharapkan akan bisa membantu pencerahan kepada warga masyarakat terhadap bahaya narkoba.

"Karena tujuan pembentukan LAN tersebut yakni sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi perluasan penyalahgunaan narkoba," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016