Jambi (ANTARA Jambi) - Nilai impor Provinsi Jambi pada Juni 2016 mengalami penurunan sebesar 15,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 5,24 juta dolar AS menjadi 4,44 juta dolar AS.

Berkurangnya nilai impor tersebut dipicu penurunan kelompok komoditas karet dan sejenisnya serta kelompok mesin dan alat angkutan serta impor tersebut melewati tiga pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Talang Duku, Muara Sabak dan Kuala Tungkal, kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, di Jambi, Kamis.

Bila dilihat dari perannya pada kumulatif Januari hingga Juni 2016, impor mesin dan alat angkutan memberikan kontribusinya sebesar 38,35 persen dari total impor diikuti peran hasil industri 35,71 persen.

Untuk impor bahan kimia dan sejenisnya berperan mencapai 24,29 persen sedangkan kelompok komoditas makanan dan sejenisnya sebesar 0,92 persen dan kelompok komoditas karet dan sejenisnya hanya berperan 0,72 persen.

Dadang mengatakan, perkembangan nilai impor Provinsi Jambi pada Juni 2016 dari negara-negara pengimpor utama dimana transaksi impor yang mengalami persentase kenaikan cukup signifikan adalah dari Singapura.

Sedangkan penurunan impor terjadi dari negara seperti Malaysia, Tiongkok, India dan Korea Selatan. Nilai impor terbesar pada Januari hingga Juni 2016 berasal dari Tiongkok capai 11,12 juta dolar AS.

"Bila dilihat perannya terhadap total impor Provinsi Jambi, maka Tiongkok mempunyai peran terbesar yaitu sebesar 36,83 persen kemudian disusul oleh Singapura 5,70 persen dan Malaysia 3,06 persen," kata Dadang Hardiwan.

Sementara itu untuk nilai impor Provinsi Jambi menurut golongan penggunaan barang pada Juni 2016, dari kelompok bahan baku dan penolong sebesar 3,45 juta dolar AS, diikuti impor barang konsumsi 220,32 ribu dolar AS sedang impor barang-barang modal hanya 763,09 ribu dolar AS.

Untuk struktur nilai impor Provinsi Jambi pada Januari hingtga Juni 2016 mirip bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Pada periode Januari hingga Juni 2015 nilai impornya didominasi oleh bahan baku dan penolong sebesar 63,05 persen.

Sedang barang-barang modal sebesar 33,51 persen dan barang-barang konsumsi sebesar 3,44 persen. Begitu juga pada periode Januari hingga Juni 2016 di dominasi oleh bahan baku dan penolong sebesar 69,55 persen, barang-barang modal 26,54 persen dan barang-barang konsumsi 3,92 persen.

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016