Muarasabak (ANTARA Jambi) - Pemkab Tanjung Jabung Timur akan membangun ruas jalan yang menghubungkan desa Sungai Cemara dan Baku Tuo, Kecamatan Sadu dengan panjangnya berkisar enam kilometer.
Kepala Bappeda Kabupaten Tanjabtim Agus Pirngadi di Muarasabak, Kamis, menjelaskan pembanguna jalan alternatif bagi warga desa sungai cemara menuju desa baku tuo sudah final, dan pembangunannya direncanakan menggunakan alat eksavator kecamatan.
"Jalan yang dibangun ini adalah penghubung. Jika tidak terbentur dengan kawasan Taman Nasional Berbak (TNB) Pemkab lebih bisa menghemat dalam anggarannya, sebab jalur penghubung hanya berjarak empat kilometer," katanya menjelaskan.
Pembangunan jalur alternatif ini tambah Agus,merupakan komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakat desa sungai cemara dan baku tuo. hal ini dikarenakan sampai saat ini akses kedua desa tersebut belum layak ditempuh.
"Bukan berarti dari dulu tidak ada pembangunan, tapi karena wilayahnya masih berbenturan dengan kawasan TNB," jelas Agus.
Dengan pembangunan jalur alternatif sepanjang 6 KM ini nantinya diharapkan warga kedua desa
menjadi mudah melakukan transaksi hasil tani. Terlebih lagi warga bisa langsung membawa hasil tani
tanpa harus mengeluarkan ongkos tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Kepala Bappeda Kabupaten Tanjabtim Agus Pirngadi di Muarasabak, Kamis, menjelaskan pembanguna jalan alternatif bagi warga desa sungai cemara menuju desa baku tuo sudah final, dan pembangunannya direncanakan menggunakan alat eksavator kecamatan.
"Jalan yang dibangun ini adalah penghubung. Jika tidak terbentur dengan kawasan Taman Nasional Berbak (TNB) Pemkab lebih bisa menghemat dalam anggarannya, sebab jalur penghubung hanya berjarak empat kilometer," katanya menjelaskan.
Pembangunan jalur alternatif ini tambah Agus,merupakan komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakat desa sungai cemara dan baku tuo. hal ini dikarenakan sampai saat ini akses kedua desa tersebut belum layak ditempuh.
"Bukan berarti dari dulu tidak ada pembangunan, tapi karena wilayahnya masih berbenturan dengan kawasan TNB," jelas Agus.
Dengan pembangunan jalur alternatif sepanjang 6 KM ini nantinya diharapkan warga kedua desa
menjadi mudah melakukan transaksi hasil tani. Terlebih lagi warga bisa langsung membawa hasil tani
tanpa harus mengeluarkan ongkos tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016