Yogyakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan banyak desa belum maju karena kurang fokus dalam mengembangkan potensi daerah.

"Indonesia memiliki modal untuk maju,  karena memiliki potensi yang besar mulai dari angkatan kerja yang besar,  puluhan ribu pulau dan sebagainya," ujar Mendes saat berdialog dengan wartawan di Yogyakarta,  Sabtu.

Meski memiliki banyaknya potensi yang besar,  lanjut dia,  sejumlah desa masih mengalami ketertinggalan.

Menurut Eko yang menjadi penyebab utama ketertinggalan tersebut adalah kurang fokus dalam mengelola potensi desa.

"Jumlah desa kita banyak, lebih dari 74.000. Ada desa yang  maju tetapi juga ada yang tidak.  Desa yang maju,  fokus dan ada skala produksi besar," lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Selain skala produksi yang besar,  desa maju juga memiliki sarana dan prasarana pascapanen.

Selama ini,  desa banyak yang menanam tanaman dengan skala kecil,  misalnya menanam cabai sedikit,  bawang sedikit,  jagung sedikit.

Padahal, menanam dengan skala kecil tidak memiliki skala ekonomi.

"Jika menanam dengan skala besar,  satu desa hanya satu produk,  maka banyak investor yang mau menanamkan modal untuk sarana pascapanen.  Kalau sekarang kan tidak,  cabai sedikit,  bawang sedikit,  jagung sedikit,  terus tidak ada sarana pascapanen,  akibatnya begitu panen harganya anjlok karena tidak ada sarana pascapanen." ucapnya.

Pengelolaan pertanian  yang terintegrasi mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.  Eko menyebutkan sejumlah desa yang memiliki pengelolaan yang terintegrasi,  pendapatan masyarakatnya juga tinggi.

"Desa yang tertinggal,  rata-rata memiliki masalah pascapanen," paparnya.

Dia optimistis melalui program satu desa  satu produk,  maka desa mampu bangkit dari ketertinggalan.

Untuk membangun desa,  tidak bisa satu kementerian saja. Seperti yang Pak Jokowi bilang,  membangun desa harus dengan keroyokan,  bukan hanya satu kementerian saja.

"Saya setiap hari,  selalu telpon-telponan dengan menteri pertanian,  begitu menteri koperasi dan menteri lainnya," tegasnya.


Pewarta: Indriani

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016