Muarasabak (ANTARA Jambi) - Kepala UPTD SPAM Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Albert Steven mengeluhkan masih minimnya anggaran untuk operasional yakni sebesar Rp500 juta per tahun.
"Bayangkan Rp500 juta dana APBD untuk operasional seluruh SPAM selama setahun, kita harus beli solar, belum lagi biaya pemeliharaan dan perawatan," katanya di Muarasabak, Senin.
Karenanya, dalam APBD-P meminta tambahan dana senilai Rp1,4 miliar untuk operasional seluruh SPAM di Tanjabtim, dengan rincian Rp1 miliar dipergunakan empat SPAM yang akan dibangun instalasi listrik, dan Rp400 juta untuk perawatan operasional, perawatan genset dan pompa.
"Mudah-mudahan tahun depan seluruh SPAM menggunakan aliran listrik PLN," harapnya.
Masih terdapat empat SPAM yang menggunakan genset, untuk mengolah air yang kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Empat SPAM yang masih menggunakan genset yakni SPAM Simbur Naik, Lambur Luar, Kuala Simbur dan Kota Sabak Timur.
Untuk itu dalam APBD Perubahan (APBD-P) pihaknya memasukan empat SPAM ini untuk tidak lagi menggunakan genset, melainkan menggunakan instalasi listrik dalam pengoperasian.
Sementara untuk SPAM Nipah Panjang dan SK 22 Rantau Rasau, walapun telah terpasang instalasi listrik, namun arus listrik belum masuk di dua SPAM tersebut.
"Kami upayakan seluruh SPAM tidak lagi menggunakan genset, tapi menggunakan arus listrik PLN. Dengan menggunakan instalasi jaringan listrik PLN, memiliki beberapa keuntungan diantaranya biaya operasional lebih murah, dan jam operasi SPAM lebih lama dibandingkan dengan menggunakan genset.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016