Jambi (ANTARA Jambi) - Pemberian beasiswa merupakan program Pemerintah Provinsi Jambi untuk 15.000 penerima mulai dikucurkan pada tahun 2017 mendatang.
Gubernur Jambi Zumi Zola di Jambi, Kamis, mengatakan penyaluran beasiswa untuk 15.000 penerima tersebut ditargetkan teralisasi hingga tahun 2021. Pemberian beasiswa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sebanyak 15.000 beasiswa itu untuk jenjang SMA dan SMK, S1, S2 dan S3 serta dokter spesialis. Beasiswa tersebut terbuka untuk umum namum penekanannya adalah kepada orang-orang yang berprestasi.
Dimana diutamakan dalam pemberian beasiswa adalah agar setelah lulus, yang menerima beasiswa tersebut bisa langsung memperoleh pekerjaan.
"Beasiswa yang akan kita berikan itu harus tepat sasaran dan tepat guna. Kalau hanya sekedar memberikan beasiswa tidak sulit, tetapi yang harus kita pikirkan jangan sampai nanti sudah menerima beasiswa dan lulus, tapi menganggur. Jadi harus ada kesesuaian program studi yang diambil dalam beasiswa tersebut dengan peluang kerja," kata Zola.
Zola mengatakan, beasiswa tersebut terbuka untuk umum termasuk untuk yang kuliah di Universitas Terbuka (UT), sepanjang sesuai dengan ketentuan. Termasuk juga utuk para guru dalam meningkatkan kompetensi.
Beasiswa untuk para guru menurut Zola juga sangat bagus, karena jika kualitas dan kompetensi para guru semakin baik tentu akan berpengaruh positif terhadap anak didiknya.
"Justru dengan meningkatnya kompetensi satu orang guru saja, akan berdampak pada semakin baiknya pendidikan bagi puluhan anak didiknya," ujarnya.
Zola juga mengungkapkan alasan diberikannya beasiswa untuk dokter spesialis itu karena di Jambi saat ini sangat sedikit jumlah dokter spesialis. Terutama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher
"Contohnya dokter spesialis saraf hanya satu orang, dokter spesialis tulang juga hanya satu orang. Dan jumlahnya nanti disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah provinsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Gubernur Jambi Zumi Zola di Jambi, Kamis, mengatakan penyaluran beasiswa untuk 15.000 penerima tersebut ditargetkan teralisasi hingga tahun 2021. Pemberian beasiswa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sebanyak 15.000 beasiswa itu untuk jenjang SMA dan SMK, S1, S2 dan S3 serta dokter spesialis. Beasiswa tersebut terbuka untuk umum namum penekanannya adalah kepada orang-orang yang berprestasi.
Dimana diutamakan dalam pemberian beasiswa adalah agar setelah lulus, yang menerima beasiswa tersebut bisa langsung memperoleh pekerjaan.
"Beasiswa yang akan kita berikan itu harus tepat sasaran dan tepat guna. Kalau hanya sekedar memberikan beasiswa tidak sulit, tetapi yang harus kita pikirkan jangan sampai nanti sudah menerima beasiswa dan lulus, tapi menganggur. Jadi harus ada kesesuaian program studi yang diambil dalam beasiswa tersebut dengan peluang kerja," kata Zola.
Zola mengatakan, beasiswa tersebut terbuka untuk umum termasuk untuk yang kuliah di Universitas Terbuka (UT), sepanjang sesuai dengan ketentuan. Termasuk juga utuk para guru dalam meningkatkan kompetensi.
Beasiswa untuk para guru menurut Zola juga sangat bagus, karena jika kualitas dan kompetensi para guru semakin baik tentu akan berpengaruh positif terhadap anak didiknya.
"Justru dengan meningkatnya kompetensi satu orang guru saja, akan berdampak pada semakin baiknya pendidikan bagi puluhan anak didiknya," ujarnya.
Zola juga mengungkapkan alasan diberikannya beasiswa untuk dokter spesialis itu karena di Jambi saat ini sangat sedikit jumlah dokter spesialis. Terutama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher
"Contohnya dokter spesialis saraf hanya satu orang, dokter spesialis tulang juga hanya satu orang. Dan jumlahnya nanti disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah provinsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016