Kualatungkal (ANTARA Jambi) - Banjir rob di Kuala Tungkal, Tanjungjabung Barat, Jumat, menggenangi hampir sebagian ruas jalan protokol yang berada di ibukota kabupaten tersebut.

Jalan utama yang tergenang air itu yakni jalan Kihajar Dewantara (Siswa) tepatnya di seputaran Stadion Karya Bhakti, Simpang Islamic hingga menuju jalan Merdeka, Jalan Panglima, Jalan Kalimantan, Jalan Andalas, Jln Pahlawan, Jln Ketapang, Jalan Asia, Jalan Kapten Derham (nelayan), dan di seputaran perkantoran bupati dan Kantor Pos serta beberapa jalan dan gang lainnya.

Kondisi ini menjadikan Kuala Tungkal seperti kolam renang raksasa. Sehingga banyak dimanfaatkan oleh anak-anak untuk berenang bermain air di jalanan yang tergenang.

Namun kondisi ini juga ditakutkan oleh sejumlah pengendara kendaraan bermotor, bahkan tanpa terkecuali pengendara roda empat. Sebab pengendara tidak hanya khawatir kendaraannya mati secara tiba-tiba, tetapi juga khawatir mengalami kerusakan mengingat kondisi air pasang memiliki tingkat keasinan yang cukup tinggi.

"Kita khawatir motor kita keropos atau bekarat kalau sudah tergenang air pasang ini, soalnya air ini asin. Mau tidak mau kalau sudah begini terpaksa kendaraan kita bilas dengan air hujan lagi," kata salah seorang pengendara motor, Dedi, di lokasi.

Masyarakat terus berharap agar masalah ini bisa teratasi. Sehingga ke depannya jalan protokol yang ada tak lagi tergenang air.

"Kalau seperti ini tentu aktifitas kita terhambat, soalnya kita was-was juga. Bukan hanya masalah kerusakan mesin kendaraan saja, tapi kita juga khawatir jika hewan melata atau yang berbisa naik ke rumah," kara Regar, warga Tungkal.
 
"Kita inginnya semua aliran anak sungai yang ada di dalam kini bisa digali lebih dalam lagi. Karena kita lihat banyak anak sungai yang saat ini sudah mengalami pendangkalan bahkan mati alias tidak berfungsi lagi," katanya lagi.

Warga lainnya, Anto, berharap ke depan ada perbaikan sejumlah anak sungai di kawasan ibukota kabupaten itu. Jika dimungkinkan ada program pembuatan DAM di sepanjang aliran anak sungai yang melintasi pusat kabupaten.

"Setidaknya itu harapan kita, sehingga debit air yang datang yang masuk masih bisa tertahan dan tidak meluber ke jalanan seperti saat ini," kata Anto.(Ant)

Pewarta: Kennata

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016