Jambi, Antarajambi.com - Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2017 bersiap membangun sejumlah proyek besar yang sudah disetujui DPRD dan tertera di mata anggaran leading sektor masing-masing.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Agus Sanusi, di Jambi, Jumat, mengatakan sejumlah proyek yang menelan anggaran cukup besar dari APBD tersebut, lebih banyak untuk kegiatan fisik khususnya infrastruktur jalan

Salah satunya jalan Padang Lamo di Kabupaten Tebo, di tahun ini pembangunan jalan itu dianggarkan Rp50 miliar lebih, begitu juga dengan jalan Teluk Nilau (Tanjungjabung Barat) arah ke Indragiri Riau juga didanai sekitar Rp50 miliar.

"Jalan Sungai Bahar (Muarojambi) yang sebelumnya juga dikeluhkan warga setempat juga dibangun dengan dana sekitar Rp20 miliar, serta jalan Batangasai (Sarolangun) kurang lebih sekitar Rp20 miliar," kata Agus.

Di bidang pendidikan, Pemprov juga akan membangun Ruang Kelas Baru (RKB) disetiap sekolah SMA dan SMK yang kewenangannya kini berada di Pemprov Jambi. Dimana alokasi anggarannya sekitar Rp26 miliar.

"Pembangunan RKB ini ditujukan agar sekolah-sekolah yang ada tidak kekurangan ruangan lagi saat penerimaan siswa baru," katanya.

Tak hanya RKB, Pemprov juga mengalokasikan sekitar Rp33 miliar untuk beasiswanya. Peruntukannya kata Agus untuk semua jenjang pendidikan. Mulai dari siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa S1, S2 dan S3 serta dokter spesialis.

Selain itu, untuk menunaikan janji politik Gubernur Jambi Zumi Zola saat masa kampanyenya yakni membeli alat berat untuk setiap kecamatan, juga dialokasikan di tahun 2017 ini. Namun bentuknya tidak berupa barang, melainkan dalam bentuk dana.

"Tahun ini dialokasikan dulu untuk 33 kecamatan dari 141 kecamatan yang ada. Itu tiap kecamatan mendapat sekitar Rp1,5 miliar dalam bentuk dana dan ditransfer ke daerah," katanya.

Ia menjelaskan, pemberian dalam bentuk dana itu karena keperluan setiap kecamatan berbeda. Seperti di Kota Jambi rata-rata kecamatan tidak memerlukan alat berat, sehingga dana itu bisa dibelikan untuk keperluan lain seperti mobil pengangkut sampah atau lainnya, tapi nilainya tetap sama.

Bila kecamatan membeli alat berat, maka pendanaan operasionalnya tidak lagi dibebankan pada Pemprov Jambi, melainkan di kabupaten masing-masing.

"Kita hanya bantu pengadaan alat beratnya saja, operasionalnya ditanggung kabupaten/kota," katanya menambahkan.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017