Jambi, Antarajambi.com - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Jambi mendorong pemerintah setempat membuat terobosan yang baru dalam setiap penyelenggaraan festival wisata di daerah itu.
Ketua DPD HPI Provinsi Jambi Abdul Havis di Jambi, Jumat, mengatakan selama ini festival atau kegiatan wisata yang diselenggarakan pemerintah setiap tahunnya hanya seremonial dan belum menarik minat wisatawan.
"Rangkaian penyelenggaraan festival jangan itu-itu saja yang ditampilkan, tapi harus ada yang baru sehingga ada nilai yang kita jual kepada wisatawan," kata Havis.
Menurutnya, setiap penyelenggaraan festival wisata itu seharusnya masyarakat ikut terlibat dan mempunyai dampak perekonomian terhadap masyarakat pula.
Sebab itu menurut dia, sebelum menyusun agenda atau pun festival wisata, pemerintah perlu duduk bersama dengan stakeholder terkait dan melibatkan seluruh pelaku wisata.
"Memang harus duduk bersama supaya masyarakat juga antusias, ini kalau masyarakatnya tidak antusias bagaimana dengan wisatawannya pasti jenuh," kata dia.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melansir ada lima agenda wisata yang akan diselenggarakan pada tahun 2017 ini.
Yakni Batanghari Festival, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK), Festival Candi Muarojambi, Pesona Jambi Travel Fair dan Jambi City Tour pada Rakor Gubernur se-Sumatera.
Setiap penyelenggaraan iven wisata di Provinsi Jambi menurutnya pemerintah juga belum siap dan waktu pelaksanaannya terkadang pun sering molor, sehingga wisatawan sulit mengagendakan waktunya.
"Biasanya wisatawan itu sudah mengagendakan ya, tapi kalau pelaksanaan festivalnya ini kadang molor tentu wisatawan beralih ke agenda lain," kata Havis menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Ketua DPD HPI Provinsi Jambi Abdul Havis di Jambi, Jumat, mengatakan selama ini festival atau kegiatan wisata yang diselenggarakan pemerintah setiap tahunnya hanya seremonial dan belum menarik minat wisatawan.
"Rangkaian penyelenggaraan festival jangan itu-itu saja yang ditampilkan, tapi harus ada yang baru sehingga ada nilai yang kita jual kepada wisatawan," kata Havis.
Menurutnya, setiap penyelenggaraan festival wisata itu seharusnya masyarakat ikut terlibat dan mempunyai dampak perekonomian terhadap masyarakat pula.
Sebab itu menurut dia, sebelum menyusun agenda atau pun festival wisata, pemerintah perlu duduk bersama dengan stakeholder terkait dan melibatkan seluruh pelaku wisata.
"Memang harus duduk bersama supaya masyarakat juga antusias, ini kalau masyarakatnya tidak antusias bagaimana dengan wisatawannya pasti jenuh," kata dia.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melansir ada lima agenda wisata yang akan diselenggarakan pada tahun 2017 ini.
Yakni Batanghari Festival, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK), Festival Candi Muarojambi, Pesona Jambi Travel Fair dan Jambi City Tour pada Rakor Gubernur se-Sumatera.
Setiap penyelenggaraan iven wisata di Provinsi Jambi menurutnya pemerintah juga belum siap dan waktu pelaksanaannya terkadang pun sering molor, sehingga wisatawan sulit mengagendakan waktunya.
"Biasanya wisatawan itu sudah mengagendakan ya, tapi kalau pelaksanaan festivalnya ini kadang molor tentu wisatawan beralih ke agenda lain," kata Havis menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017