Bandung, Antarajambi.com - Ribuan orang turun ke jalan di Kota Bandung untuk menonton dan mengikuti "Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017" yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin karnaval yang merupakan acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan RI itu dari mulai titik awal pemberangkatan karnaval di depan Gedung Sate Bandung, Sabtu.

Sebelumnya Presiden Jokowi meresmikan acara itu dengan memukul kentongan sebanyak 10 kali dan disambut kentongan meriah dari peserta karnaval.

Ribuan orang turun ke tepi jalan untuk menonton karnaval tersebut, bahkan tak sedikit yang mengabadikan momentum langka itu dengan menggunakan kamera ponselnya. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengenakan beskap berwarna ungu dan ikat kepala "Makuta Sinatria".

Makuta adalah mahkota, benda penutup kepala yang dipakai di atas kepala. Sementara Sinatria adalah kesatria, suatu karakter, sifat, sikap yang berani, adil, tegas dan jujur.

Dalam budaya Sunda, pemakaian ikat kepala menunjukkan pemimpin, seseorang yang sedang menjalankan tugas mulia atau seseorang yang sedang mencari peningkatan kebaikan diri.

Dengan memakai rupa iket sunda makuta sinatria menunjukkan bahwa pemakai iket ini memberikan wejangan bahwa dirinya telah melaksanakan "Tilu Eusi Diri" (tiga sikap diri), pertama mencerminkan sikap berani dan adil dalam membuat pilihan keputusan demi menegakkan keadilan dan kebenaran sejati.

Sikap selanjutnya adalah "Panceg" yang berketetapan hati/tegas, yakni selalu menggunakan suara hati nurani dalam mengemban tugas lahiriah maupun bathiniah.

Sikap terakhir adalah "Silih Wangi" atau saling mewangikan/saling memberikan kebaikan; melindungi mengayomi dengan sikap welas asih (kasih sayang) untuk pencapaian kebaikan dan kesejahteraan bersama. Menjalankan Kebaikan untuk sesama, keluarga, masyarakat, negara juga pribadi diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa.

Adapun rangkaian kegiatan karnaval di Bandung akan dimulai pukul 14.00 WIB dari depan Gedung Sate menuju ke Jln. Ir. H. Juanda (Jl. Dago), Jln. Merdeka menuju ke Taman Vanda. Selanjutnya rangkaian karnaval akan menuju Alun-alun Masjid Raya Jl.. Asia Afrika.

"Khusus untuk warga Bandung tolong datang dan ramaikan dari seluruh wilayah dengan merayakan keberagaman, karena temanya keberagaman. Kalau bisa, datang dengan berpakaian adat," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebelumnya.

Pakaian daerah juga tercermin dari ribuan peserta karnaval yang  berasal dari 34 provinsi dan komunitas. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai komunitas, tidak hanya yang berasal dari Kota Bandung dan Jawa Barat, tetapi juga mengundang kota-kota yang sering mengadakan festival tingkat Internasional, seperti Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, dan Tomohon International Flower Festival.

Parade kampung adat dan budaya pun menghadirkan budaya Cigugur Kuningan, Kampung Naga Salawu Tasik, Kampung Adat Kuta Ciamis, Kampung Ujung Jaya Kadipaten Rancakalong Sumedang, Negara Banceuy Subang, Dukuh Pameungpeuk Garut, Cikondang Ciwidey, Adat Ciptagelar Sukabumi, Cangkuang Garut, Mahmud Kabupaten Bandung, Kampung Urug Bogor, Kampung Adat Giri Jaya Gunung Halimun Sukabumi, Kampung Budaya Sindang Barang Bogor, dan Keraton Sumedang Larang.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017