Jambi, Antarajambi.com - Prakirawan Stasiun Iklim Jambi Arief Ma'rufi menyatakan, dalam periode Agustus Dasarian I dan II tahun 2017, hujan cukup intens terjadi setelah sebelumnya sempat tidak turun hujan hingga hampir 20 hari.

Bahkan sempat terjadi hujan dg intensitas lebat (51-100 mm/hari). Padahal saat ini Propinsi Jambi msh dalam musim kemarau.

Tahun 2017 ini diprediksi menjadi Tahun Normal. Dimana ENSO dan Dipole Mode cenderung Normal sampai akhir tahun. Implikasinya adalah Musim Kemarau akan dalam kondisi Normal pula, dimana akan ada hujan yg menyelingi periode kering musim kemarau. 

Data Normal Curah Hujan di Propinsi Jambi menunjukkan angka >100 mm/bulan untuk musim kemarau. Jadi di Musim Kemarau pun kita normalnya akan msh kebagian hujan dan bahkan hujan lebat. 

Dari data 34 tahun terakhir bulan Agustus, telah terjadi 20 kali kejadian hujan lebat untuk Kota Jambi. Sedangkan berdasarkan data 20 tahun terakhir di Kabupaten Muaro Jambi telah terjadi 10 kali kejadian hujan lebat. 

Secara dinamis, penyebab hujan yang terjadi di musim kemarau tersebut tentu berbeda  dari tahun ke tahun. Di tahun 2017 ini, belokan angin menyebabkan terbentuknya awan hujan di sekitar Jambi. Belokan angin di bagian barat dipicu oleh pusat tekanan rendah yg muncul silih berganti di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. 

Untuk Dasarian III Agustus ini, kata Arief peluang curah hujan masih dominan pada Kategori Rendah-Menengah. Patut diperhatikan akan adanya peluang(walaupun kecil) terjadinya hujan lebat pd bagian Barat Propinsi Jambi.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017