Jambi, Antarajambi.com - Pebalap sepeda yang bertanding dalam ajang "Tumble in the Jungle" yang digelar di Hutan Harapan Jambi, diminta untuk turut serta mengkampanyekan penyelamatan hutan dataran rendah yang masih tersisa di Sumatera, Indonesia.

"Semua pebalap yang ikut bertanding agar menyampaikan semangat penyelamatan hutan, karena menjaga hutan adalah tugas kita semua," kata Direktur Operasional PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki) Lisman Sumardjani di kawasan Hutan Harapan di Kabupaten Batanghari, Jambi, Minggu.

Balap sepeda gunung (Mountain bike) yang diinisiasi PT Reki yang bekerja sama dengan Kedubes Kerajaan Denmark merupakan yang pertama kali digelar di kawasan Restorasi Ekosistem hutan tropis dataran rendah itu.

"Ajang balap sepeda ini diikuti oleh sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Bogor, Tangerang, Pangandaran, Sukabumi dan beberapa daerah lainnya," katanya.

Pihaknya meyakini melalui ajang balap sepeda di kawasan hutan harapan ini diharapkan mampu mendekatkan keberadaan hutan dengan masyarakat dan memberikan manfaat untuk keberlangsungan keanekaragaman.

Balapan sepeda gunung di belantara hutan tropis dataran rendah Sumatera utamanya untuk mempromosikan keanekaragaman hayati dan menciptakan kecintaan terhadap alam.

"Peserta balap sepeda selain bisa menceritakan tentang keindahan hutan harapan, tolong juga sampaikan kesan bahwa masih ada hutan yang terpelihara dengan baik," katanya.

Ajang balap sepeda di kawasan hutan harapan menurut dia, akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa karena memiliki jalur yang menantang. Untuk meningkatkan kualitas balapan tersebut, pihaknya juga menggandeng ISSI dalam pengawasannya.

Para peserta akan menempuh rute sejauh 30 kilo meter dengan jalur naik dan turun dengan mengikuti jalan tanah dan berlumpur dengan tantangan di sepanjang jalur khusus di tengah hutan tropis.

Selama menempuh jalur balapan itu, para peserta akan disuguhkan rindangnya pepohonan dan kemungkinan juga akan berjumpa satwa liar yang melintas, seperti tapir, primata dan tentu saja bisa melihat beberapa burung langka yang dilindungi seperti rangkong.

Hutan harapan yang pernah dikunjungi Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran Charles pada 2008 silam itu memiliki luas kawasan hampir 100 ribu hektare dan merupakan sisa hutan tropis dataran rendah di bagian selatan dan tengah Pulau Sumatera.

Meskipun dulunya kawasan tersebut diekstrak secara masif, namun kata Lisman keanekaragaman hayati masih sangat kaya dan terjaga dengan baik dan merupakan rumah bagi 1.350 spesies berbeda, diantaranya ada 133 spesies yang terancam punah, seperti harimau dan gajah.

Kawasan Hutan Harapan itu tersebar di Provinsi Jambi (Kabupaten Sarolangun dan Batangahari) dan Sumatera Selatan (Kabupaten Musi Banyuasin) memiliki keanekaragaman hayati yang harus dilestarikan keberadaannya sebagai penyeimbang ekosistem.

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017