Jambi, Antara Jambi - Kota Jambi "memborong" dua penghargaan tingkat nasional dalam sepekan yakni 25 Kota Terlih dalam "Gerakan Menuju 100 Smart City" dan Anugerah Ki Hajar Award 2017 untuk kategori utama.
Penghargaan 25 Kota Terpilih dalam "Gerakan Menuju 100 Smart City", diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI Teten Masduki, di Jakarta, Rabu (15/11). Sementara Anugerah Ki Hajar Award 2017, diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof DR Muhadjir Effendi yang berlangsung di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, Kamis (16/11).
Penghargaan bergengsi dibidang smart city atau kota pintar tersebut diberikan kepada Kota Jambi, karena terpilih sebagai satu dari 25 Kota/Kabupaten se-Indonesia yang pertama ditetapkan sebagai percontohan program smart city nasional yang di canangkan oleh Kementerian Kominfo RI beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya pada acara penganugerahan smart city , Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyampaikan pandangannya terhadap konsep smart city dan yang telah diaplikasikannya di Kota Jambi.
"Smart city tidak selalu berbicara dan dikaitkan dengan teknologi saja, namun bagaimana konsep smart city sebagai upaya untuk membangun kota yang memanusiakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakatnya," kata Fasha.
Kemudian menjadikan kota layak huni, aman, nyaman, kemudahan dan aksebilitas pendidikan, kesehatan yang murah, berkualitas dan manusiawi. Berbagai hambatan kita atasi dengan berbagai inovasi. Teknologi hadir untuk mempermudah inovasi berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, perhatian lebih pemerintah Kota Jambi pada sektor pendidikan kembali menempatkan Kota Jambi sebagai peraih anugerah Kihajar Award 2017. Sebagai kepala daerah, Syarif Fasha dinilai berhasil membangun dunia pendidikan di Kota Jambi.
Masyarakat Kota Jambi juga patut berbangga hati, karena Kota Jambi bersama-sama Kota Surabaya berhasil meraih anugerah Ki Hajar Award dengan kategori utama. Selain itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha juga telah membuktikan konsitensinya dengan kembali meraih penghargaan bergengsi dalam dunia pendidikan itu tiga kali secara berturut-turut. Sebelumnya, penghargaan yang sama diterima Wali Kota Fasha pada tahun 2015 dan 2016.
Sebagaimana dketahui, penilaian Ki Hajar Award yang meliputi empat kategori, yaitu kategori Pertama, Madya, Utama, serta kategori Khusus itu dilakukan sangat ketat. Hanya beberapa pemerintah daerah terpilih saja yang berhasil meraih anugerah ini.
Di tahun keenam ini, Kemdikbud RI menganugerahkan Ki Hajar Award hanya kepada 15 Kepala Daerah saja, yang terdiri dari 6 pemerintah daerah provinsi, diantaranya Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Maluku. Adapun 9 pemerintah daerah kabupaten/kota, terdiri dari Kota Surabaya, Kota Jambi, Kota Bandung, Kabupaten Semarang, Kota Pontianak, Kota Kediri, Kota Pekanbaru, Kabupaten Dhamasraya, dan Kabupaten Padang Panjang.
Seleksi dan penilaian Ki Hajar yang sangat ketat dan selektif itu dilakukan oleh tim penilai yang terdiri dari akademisi, pakar dan praktisi, secara professional dan objektif, dengan melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja serta kebijakan kepala daerah dalam memajukan dan memanfaatkan TIK pada dunia pendidikan didaerahnya.
Di hadapan penerima anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar), menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi menyampaikan apresiasinya atas raihan yang telah dicapai oleh kepala daerah di Indonesia.
"Ini merupakan tahun ke 6 Kemdikbud memberi penghargaan kepada kepala daerah di Indonesia yang berperan dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan dengan memanfaatkan TIK di daerah. Semakin hari semakin baik, sistem seleksi pun semakin cermat dan ketat," terangnya.
Menteri Muhadjir juga mengatakan penghargaan tersebut menunjukan indikator kemajuan pendidikan di nusantara. Ia juga mengapresiasi kepala daerah yang berhasil memajukan dunia pendidikan melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (TIK).
“Apresiasi ini memberikan motivasi agar lebih banyak lagi pemerintah daerah yang memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan,†tambahnya.
Sementara itu, kepada sejumlah wartawan Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku pendidikan di Kota Jambi. Ia juga mengatakan penghargaan tersebut milik semua warga kota Jambi. Selain itu juga sebagai hadiah ulang tahun bagi para guru yang akan merayakan Hari Guru Nasional (HGN) tahun ini.
"Penghargaan ini milik semua warga kota Jambi, khususnya para guru, tenaga kependidikan, para siswa serta orangtuanya, termasuk juga semua pemangku kebijakan dan stakeholder pendidikan di kota Jambi. Anugerah Kihajar ini juga menjadi hadiah ulang tahun bagi para guru-guru di kota Jambi, yang akan merayakan Hari Guru Nasional tahun ini," kata Syarif Fasha menambahkan. (humas)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017