Jambi (Antaranews Jambi) - Masyarakat dan kelompok pecinta alam di Desa Wisata Lempur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mulai membudidayakan tanaman Kantong Semar (genus nepenthes) untuk bungkus lemang yang merupakan kuliner khas daerah itu.
"Pengambilan kantong semar yang tumbuh di hutan sekarang dibatasi, sehingga saat ini masyarakat ada yang berinisiatif membudidayakan tanaman kantong semar," kata kata Ketua Pengurus Lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur, Daswarsya dihubungi dari Jambi, Minggu.
Setiap bulan kata dia, masyarakat dan kelompok pecinta alam di desa wisata tersebut memiliki program pembudidayaan dan penanaman tanaman kantong semar.
Budidaya kantong semar tersebut, dilakukan karena semakin meningkatnya permintaan lemang kantong semar yang biasa disuguhkan kepada wisatawan dan disajikan pada setiap acara adat di desa itu.
Dia mengatakan, saat ini kantong semar yang tumbuh di hutan jumlahnya semakin terbatas seiring dengan semakinnya tingginya kebutuhan penggunaan kantong semar untuk bungkus lemang yang merupakan kuliner legendaris di desa wisata itu.
"Pengambilan kantong semar di hutan kita batasi, kalau tidak untuk keperluan yang mendesak seperti untuk acara adat tidak boleh mengambil banyak-banyak kantong semar yang tumbuh di hutan," katanya.
Tumbuhan bunga kantung semar itu dijadikan kuliner khas varanya kata Daswarsya, kantung semar itu diisi dengan beras ketan yang dicampur dengan air santan kelapa, dan kemudian dimasak dengan cara dikukus.?
Kemudian setelah matang, ketan di dalam kantong semar itu biasanya disantap dengan selai srikaya.
Selain menjadi hidangan untuk wisatawan, lemang kantong semar juga dihidangkan dalam acara-acara adat yang digelar masyarakat secara turun temurun.
"Lemang kantong semar atau masyarakat sering menyebutnya dengan nama `kancung beruk" itu memiliki cita rasa yang khas dari lemang-lemang biasanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Pengambilan kantong semar yang tumbuh di hutan sekarang dibatasi, sehingga saat ini masyarakat ada yang berinisiatif membudidayakan tanaman kantong semar," kata kata Ketua Pengurus Lembaga Desa Wisata Lekuk 50 Tumbi Lempur, Daswarsya dihubungi dari Jambi, Minggu.
Setiap bulan kata dia, masyarakat dan kelompok pecinta alam di desa wisata tersebut memiliki program pembudidayaan dan penanaman tanaman kantong semar.
Budidaya kantong semar tersebut, dilakukan karena semakin meningkatnya permintaan lemang kantong semar yang biasa disuguhkan kepada wisatawan dan disajikan pada setiap acara adat di desa itu.
Dia mengatakan, saat ini kantong semar yang tumbuh di hutan jumlahnya semakin terbatas seiring dengan semakinnya tingginya kebutuhan penggunaan kantong semar untuk bungkus lemang yang merupakan kuliner legendaris di desa wisata itu.
"Pengambilan kantong semar di hutan kita batasi, kalau tidak untuk keperluan yang mendesak seperti untuk acara adat tidak boleh mengambil banyak-banyak kantong semar yang tumbuh di hutan," katanya.
Tumbuhan bunga kantung semar itu dijadikan kuliner khas varanya kata Daswarsya, kantung semar itu diisi dengan beras ketan yang dicampur dengan air santan kelapa, dan kemudian dimasak dengan cara dikukus.?
Kemudian setelah matang, ketan di dalam kantong semar itu biasanya disantap dengan selai srikaya.
Selain menjadi hidangan untuk wisatawan, lemang kantong semar juga dihidangkan dalam acara-acara adat yang digelar masyarakat secara turun temurun.
"Lemang kantong semar atau masyarakat sering menyebutnya dengan nama `kancung beruk" itu memiliki cita rasa yang khas dari lemang-lemang biasanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017