Jambi (Antaranews Jambi)- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi akan mengajukan penambahan armada bus Trans Siginjai ke Kementerian Perhubungan RI, karena animo masyarakat untuk menumpangi angkutan massal tersebut cukup tinggi.
"Kepal Dinas Perhubungan akan ke Kementerian untuk menyampaikan pengajuan penambahan armada itu. Kemarin sudah disampaikan ke Dirjen Perhubungan Darat dan mereka meminta Dishub Provinsi Jambi untuk mengajukan surat permohonan," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Dishub Provinsi Jambi, Gus Hendra di Jambi, Selasa.
Dijelaskannya, dari hasil evaluasi penumpang selama beberapa minggu terakhir setelah peluncuran pegoperasian bus, animo masyarakat cukup tinggi meskipun di halte Telanaipura tepatnya di depan kawasan perkantoran DPRD Provinsi Jambi, sering terlihat penumpukan bus sebanyak dua sampai tiga unit tanpa penumpang.
Gus Hendra mengatakan bus yang terparkir bukan menunjukkan bahwa masyarakat tidak mau naik Trans Siginjai.Tapi bus tidak dibiarkan terus berjalan beriringan dengan penumpang yang sedikit. Bus tersebut menunggu penumpang yang akan dibawa menuju rute koridor I yakni ke Muarojambi.
"Kalau semua jalan bisa-bisa Bus berjalan tanpa penumpang.Makanya ada penumpang baru jalan," katanya.
Disebutkannya, penumpang paling banyak berada di SMA Titian Teras (TT) Muarojambi. Anak SMA TT yang akan pulang ke Jambi sangat merasa terbantu dengan adanya bus Trans Siginjai ini.
Biasanya mereka harus menggunakan angkutan sebanyak dua kali untuk mencapai Kota Jambi. Yakni satu kali angkutan dari SMA TT menuju Simpang Rimbo, kemudian menyambung angkot dari Simpang Rimbo baru masuk ke kota.
"Bahkan orang tua anak-anak SMA TT juga merasa nyaman dan aman anaknya naik Trans Siginjai," katanya.
Evaluasi lainnya adalah terkait dengan fasilitas untuk penumpang penyandang disabilitas. Pihaknya telah meminta kepada pihak ketiga yang membangun halte untuk memperbesar? tempat dan fasilitas untuk penyandang disabilitas di halte.
Dari 19 halte telah dibangun, ada beberapa titik yang memiliki fasilitas untuk penyandang disabilitas.
"Sudah diperbesar oleh pihak ketiga. Karena ini masih tahap pemeliharaan oleh pihak ketiga,? maka biaya juga dibebankan ke pihak ketiga untuk pengembangan fasilitas disabilitas ini," katanya.
Untuk tahap pertama dari empat koridor bus Trans Siginjai, baru koridor I yang beroperasi. Untuk mengoperasikan setengah koridor lagi dibutuhkan penambahan pembangunan halte.
Gus Hendra mengatakan pembangunan halte tergantung dengan bantuan penambahan armada oleh di Kemenhub RI nantinya.
"Kalau sudah ada penambahan armada, maka akan kita siapkan anggaran untuk penambahan pembangunan halte lagi," katanya menambahkan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Kepal Dinas Perhubungan akan ke Kementerian untuk menyampaikan pengajuan penambahan armada itu. Kemarin sudah disampaikan ke Dirjen Perhubungan Darat dan mereka meminta Dishub Provinsi Jambi untuk mengajukan surat permohonan," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Dishub Provinsi Jambi, Gus Hendra di Jambi, Selasa.
Dijelaskannya, dari hasil evaluasi penumpang selama beberapa minggu terakhir setelah peluncuran pegoperasian bus, animo masyarakat cukup tinggi meskipun di halte Telanaipura tepatnya di depan kawasan perkantoran DPRD Provinsi Jambi, sering terlihat penumpukan bus sebanyak dua sampai tiga unit tanpa penumpang.
Gus Hendra mengatakan bus yang terparkir bukan menunjukkan bahwa masyarakat tidak mau naik Trans Siginjai.Tapi bus tidak dibiarkan terus berjalan beriringan dengan penumpang yang sedikit. Bus tersebut menunggu penumpang yang akan dibawa menuju rute koridor I yakni ke Muarojambi.
"Kalau semua jalan bisa-bisa Bus berjalan tanpa penumpang.Makanya ada penumpang baru jalan," katanya.
Disebutkannya, penumpang paling banyak berada di SMA Titian Teras (TT) Muarojambi. Anak SMA TT yang akan pulang ke Jambi sangat merasa terbantu dengan adanya bus Trans Siginjai ini.
Biasanya mereka harus menggunakan angkutan sebanyak dua kali untuk mencapai Kota Jambi. Yakni satu kali angkutan dari SMA TT menuju Simpang Rimbo, kemudian menyambung angkot dari Simpang Rimbo baru masuk ke kota.
"Bahkan orang tua anak-anak SMA TT juga merasa nyaman dan aman anaknya naik Trans Siginjai," katanya.
Evaluasi lainnya adalah terkait dengan fasilitas untuk penumpang penyandang disabilitas. Pihaknya telah meminta kepada pihak ketiga yang membangun halte untuk memperbesar? tempat dan fasilitas untuk penyandang disabilitas di halte.
Dari 19 halte telah dibangun, ada beberapa titik yang memiliki fasilitas untuk penyandang disabilitas.
"Sudah diperbesar oleh pihak ketiga. Karena ini masih tahap pemeliharaan oleh pihak ketiga,? maka biaya juga dibebankan ke pihak ketiga untuk pengembangan fasilitas disabilitas ini," katanya.
Untuk tahap pertama dari empat koridor bus Trans Siginjai, baru koridor I yang beroperasi. Untuk mengoperasikan setengah koridor lagi dibutuhkan penambahan pembangunan halte.
Gus Hendra mengatakan pembangunan halte tergantung dengan bantuan penambahan armada oleh di Kemenhub RI nantinya.
"Kalau sudah ada penambahan armada, maka akan kita siapkan anggaran untuk penambahan pembangunan halte lagi," katanya menambahkan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018