Jambi (Antaranews Jambi)  Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan (KIPM) Kelas I Jambi sedang melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku pengiriman tujuh paket anak buaya `siyulong` dan buaya muara melalui paket jasa pengiriman.

"Pasca penangkapan paket berisikan tujuh ekor anak buaya siyulong (tomistoma schlegelli) dan buaya muara (crocodylus porosus) di bandara Jambi, kini PPNS kita sedang menelusuri siapa pengirim hewan langka tersebut," kata Kepala Stasiun KIPM Kelas I Jambi, Rudi Barmara, di Jambi Rabu.

Setelah didata asal pengirim paket dan memintai keterangan dari pihak jasa pengiriman barang, anggota PPNS KIPM Jambi sedang memburu pelaku pengirimannya yang beralamat di Kota Jambi.

Ketujuh ekor anak buaya yang berusia tiga bulan tersebut dikirim oleh terduga orang yang sama, namun alamat pengirimnya berbeda beda, satu ada dari Kecamatan Pall Merah dan satu lagi dari Komple Pasar Mama, Mayang, Kota Baru.

"Begitu juga dengan alamat yang menerima ada di Kediri, Jawa Timur dan nama si penerimanya berbeda beda," kata Rudi Barmara.

Mudah mudahan pelaku utama atau si pengirim anak buaya siyulong dan buaya muara dapat terungkap dan mereka akan dikenakan sesuai dengan pasal sesuai UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya dan UU Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Ikan Hewan dan Tumbuhan.

Terungkapnya pengiriman anak buaya yang dikemas dalam paket dengan modus aksesoris akuarium itu, berhasil dilakukan KIPM bersama pihak keamanan bandara Sultan Thaha Jambi.

Tampak di mesin komputer `x ray` tersebut ada tujuh ekor anak buaya muara atau nama latinnya crocodylus porosus dan buaya siyulong (tomistoma schlegelli) dan setelah dibuka petugas memang benar anak buaya langka dan dilindungi yang masih hidup akan dikirim melalui paket jasa.

Ketujuh ekor anak buaya diperkirakan berusia tiga bulan dengan panjang lebih daru 30 sentimeter tersebut, terdiri atas empat ekor buaya muara dan tiga ekor buaya siyulong yang diduga kuat diambil dari habitatnya di Taman Nasional Berbak Jambi di kawasan Timur Provinsi Jambi.

Untuk kedepannya, pihak KIPM bersama BKSDA Jambi akan melepas liarkan kembali anak buaya tersebut ke habitatnya, agar tidak langka dan bisa lestari di Taman Nasional Berbak Jambi.***

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018