Jakarta (Antaranews Jambi) - Satuan Tugas Tentara Nasional Indonesia (Satgas TNI) untuk kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)  ke Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, akan berlangsung selama setahun.

"Pada tanggal 25 Januari kami telah mengirimkan tim pertama dari satgas, kabar terakhir sudah sampai di pos-pos di sana," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sabrar Fadhilah di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan TNI mengirimkan sedikit-dikitnya 260 personel yang terdiri dari tim medis, tim logistik dan tim keamanan untuk penanganan KLB campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat.

Satgas TNI tersebut akan dikirim ke 23 distrik di Asmat dan menyebar lagi ke 224 kampung yang ada.

Sabrar menjelaskan jumlah personel tersebut ke masa depan bisa saja ditambah lagi dengan menyesuaikan kondisi.

"Ke depan tidak menutup kemungkinan kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya," katanya.

Dia juga menjelaskan kondisi geografis di Asmat menjadi tantangan dalam pengiriman logistik dan bantuan.

Aspek cuaca yang tidak menentu, menurut dia, terkadang menyebabkan penundaan penerbangan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Asmat.

Selain TNI, Kementerian Kesehatan juga telah mengirimkan tenaga kesehatan ke Asmat Papua secara bergantian setiap 10 hari. Rencananya Kemenkes akan melanjutkan mengirim tenaga kesehatan selama tiga bulan untuk penanganan Asmat.***

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018