Balikpapan (Antaranews Jambi) - Dua pucuk pimpinan institusi keamanan negara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian sama-sama menegaskan netralitas tentara dan polisi dalam perhelatan Pilkada serentak tahun 2018 yang akan segera berlangsung di Indonesia.
"Tentara dan polisi tidak memiliki hak pilih. Tentara dan polisi berdiri di atas semua golongan untuk menjaga keamanan dan ketertiban," tegas Panglima Hadi Tjahjanto di Balikpapan, Rabu.
Bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, sebelumnya Marsekal Tjahjanto berbicara di depan ribuan prajurit dan polisi di Dome, gedung pertemuan dan olahraga di Kota Minyak, Kaltim itu.
Panglima TNI dan Kapolri sama-sama berpesan kepada anak buahnya untuk terus menjalin kerjasama untuk menciptakan soliditas atau kesatuan. Dengan soliditas tinggi tugas berat mengamankan rangkaian pemilihan umum, yaitu pemilu kepala daerah, pemilu legislatif, hingga pemilu presiden 2019 akan bisa dilaksanakan dengan baik.
"Sehingga kita bisa menjamin pemilu bisa berjalan lancar dan sukses," kata Kapolri.
Secara khusus juga Kapolri memuji kekompakan dan kebersamaan TNI dan Polri di Kalimantan Timur. Menurut Jenderal Tito, itu adalah modal dasar yang sangat berharga untuk menyelesaikan tugas besar menjaga keamanan provinsi ini, tidak hanya dalam tahapan pemilu, tapi dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.
"Saya sangat apresiasi," ujarnya.
"Kita semua, TNI dan Polri, mengabdi untuk bangsa dan negara. Harus bersatu padu," kata Panglima TNI.
Dari ribuan prajurit dan polisi yang hadir di Dome, sebagian adalah para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtibmas). Mereka didatangkan dari seluruh pelosok Kalimantan Timur khusus untuk mendengarkan arahan Panglima TNI dan Kapolri.
Sesuai nama jabatannya, para Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri bertugas di lingkungan desa atau kelurahan, dan tinggal bersama masyarakat. Mereka jadi ujung tombak institusi TNI dan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban dengan melihat langsung irama kehidupan sehari-hari masyarakat.
Selesai pengarahan di Balikpapan, Panglima TNI dan Kapolri melanjutkan perjalanan ke Tarakan untuk mengunjungi pos-pos pengamanan perbatasan di Nunukan dan Malinau, yaitu Pos Aji Kuning, Pos Tanjung Aru, Pos Bambangan Besar, Pos Marinir Sungai Bajo, Pos Long Bawan, dan Pos Gabungan Markas (Gabma) Long Midang di Sei Menggaris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Tentara dan polisi tidak memiliki hak pilih. Tentara dan polisi berdiri di atas semua golongan untuk menjaga keamanan dan ketertiban," tegas Panglima Hadi Tjahjanto di Balikpapan, Rabu.
Bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, sebelumnya Marsekal Tjahjanto berbicara di depan ribuan prajurit dan polisi di Dome, gedung pertemuan dan olahraga di Kota Minyak, Kaltim itu.
Panglima TNI dan Kapolri sama-sama berpesan kepada anak buahnya untuk terus menjalin kerjasama untuk menciptakan soliditas atau kesatuan. Dengan soliditas tinggi tugas berat mengamankan rangkaian pemilihan umum, yaitu pemilu kepala daerah, pemilu legislatif, hingga pemilu presiden 2019 akan bisa dilaksanakan dengan baik.
"Sehingga kita bisa menjamin pemilu bisa berjalan lancar dan sukses," kata Kapolri.
Secara khusus juga Kapolri memuji kekompakan dan kebersamaan TNI dan Polri di Kalimantan Timur. Menurut Jenderal Tito, itu adalah modal dasar yang sangat berharga untuk menyelesaikan tugas besar menjaga keamanan provinsi ini, tidak hanya dalam tahapan pemilu, tapi dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.
"Saya sangat apresiasi," ujarnya.
"Kita semua, TNI dan Polri, mengabdi untuk bangsa dan negara. Harus bersatu padu," kata Panglima TNI.
Dari ribuan prajurit dan polisi yang hadir di Dome, sebagian adalah para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtibmas). Mereka didatangkan dari seluruh pelosok Kalimantan Timur khusus untuk mendengarkan arahan Panglima TNI dan Kapolri.
Sesuai nama jabatannya, para Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri bertugas di lingkungan desa atau kelurahan, dan tinggal bersama masyarakat. Mereka jadi ujung tombak institusi TNI dan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban dengan melihat langsung irama kehidupan sehari-hari masyarakat.
Selesai pengarahan di Balikpapan, Panglima TNI dan Kapolri melanjutkan perjalanan ke Tarakan untuk mengunjungi pos-pos pengamanan perbatasan di Nunukan dan Malinau, yaitu Pos Aji Kuning, Pos Tanjung Aru, Pos Bambangan Besar, Pos Marinir Sungai Bajo, Pos Long Bawan, dan Pos Gabungan Markas (Gabma) Long Midang di Sei Menggaris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018