Jambi (Antaranews Jambi) - Perkumpulan pembelajaran Zoological Society of London (ZSL) Indonesia menyebutkan, kantong habitat harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) semakin berkurang karena berbagai faktor.

"Kantong habitat harimau sumatera jumlahnya semakin berkurang, kantong habitat yang dulu ada harimaunya sekarang sudah tidak ada populasi harimau," kata Manager Project Konservasi Harimau Sumatera ZSL Indonesia, Yoan Dinata di Jambi, Rabu.

Dijelaskaannya, deforestasi dan degradasi hutan di wilayah Sumatera merupakan salah satu ancaman yang signifikan terhadap keanekaragaman dan kelestarian harimau.

Pada kajian yang dilakukan pada tahun 2008 terdapat 29 kantong habitat harimau sumatera yang membentang di Pulau Sumatera dari Provinsi Aceh hingga Lampung.

Namun berdasarkan kajian terbaru, saat ini jumlahnya berkurang menjadi 23 kantong habitat yang menjadi rumah bagi harimau sumatera yang merupakan predator puncak yang masih tersisa di Indonesia.

"Misalnya di Jambi dulu ada kawasan yang dihuni harimau, sekarang sudah tidak ada lagi harimaunya," katanya.

Selain aktivitas perambahan dan laju deforestasi yang tinggi itu, kantung habitat juga rusak oleh maraknya ekspansi perkebunan. Sehingga kantung habitat yang kini tak ada harimau mengalami permasalahan kompleks.

"Maraknya aktivitas perburuan satwa liar juga menjadi penyebab hilangnya kantong habitat harimau. Karena harimau sangat tergantung terhadap satwa mangsa, sehingga keluar dari habitatnya dan berkonflik dengan manusia," kata Yoan.

Saat ini, Indonesia hanya memiliki satu-satunya subspesies harimau yang tersisa, yaitu harimau sumatera (panthera tigris sumatrae).

Berdasarkan data terkahir yang telah dianalisasi Yoan menyebutkan, populasi harimau sumatera pada bentang alam di Sumatera dengan kondisi saat ini memperlihatkan hanya tersisa sekitar 600 ekor.

Status perlindungan harimau sumatera termasuk satwa terancam punah (critically endangered), atau dalam daftar merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh lembaga konservasi dunia (IUCN).

Sedangkan menurut Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) yang merupakan konvensi tentang perdagangan satwa dan tumbuhan, telah melarang perdagangan dan perburuan satwa harimau sumatera.***

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018