Jambi, (Antaranews Jambi) - Debat publik Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Jambi 2018 pada putaran pertama, Sabtu (31/3) malam mengangkat tema "reforrmasi birokrasi, pelayanan publik dan penegakan hukum" yang dipandu panelis Prof Hasbi Umar akademisi UIN Sultan Thaha Jambi.
Debat publik pemilihan wali kota dan wakil wali kota Jambi periode 2018-2023 itu diikuti oleh dua pasangan calon, yang nomor urut 1 Abdullah Sani-Kemas Alfarizi dan pasangan nomor urut 2 Syarif Fasha-Maulana.
"Melalui debat publik Pilkada Kota Jambi ini seluruh visi misi dan program dari masing-masing pasangan agar dapat ketahui secara jelas oleh publik," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi, Wein Arifin dalam sambutannya sebelum pelaksanaan debat.
Debat publik putaran pertama yang dimoderatori oleh presenter salah satu televisi swasta Aviana Malik itu, digelar menjadi beberapa segmen hingga pelaksanaan berkahir.
Pada pelaksanaan debat itu, Wein Arifin mengharapkan agar pertanyaan yang disusun oleh tim panelis berangkat dari fakta dan kondisi sosial di Kota Jambi, terutama terkait dengan reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penegakan hukum.
Pertanyaan yang disusun oleh sejumlah tim panelis yang berlatar dari kalangan akademisi tersebut terkait seputaran peningkatan reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penegakan hukum.
"Sehingga visi-misi program dari masing-masing pasangan calon berangkat dari permasalahan faktual di Kota Jambi, dengan begitu masyarakat dapat menentukan pilihannya sesuai dengan apa yang dibutuhkannya," kata Wein.
Selain itu, Wein mengatakan debat publik tersebut menjadi salah satu desain agar kampanye dapat menjadikan politik bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaan debat itu, pertanyaan reformasi birokrasi yang dilontarkan dari masing-masing pasangan calon terkait dengan prekrutan honorer dan perizinan.
Sedangkan pertanyaan pelayanan publik masih terkait pelayanan pendidikan dan kesehatan yang saat ini masih terjadi jarak kesenjangan.
Sementara itu, dalam pelaksaan debat publik itu membatasi pendukung dari masing-masing pasangan calon, yakni 150 pendukung. Sehingga para pendukung dari mereka harus bertahan di luar arena debat.
Dalam pelaksanaan debat publik itu, juga seratusan aparat Kepolisian/TNI tampak mengamankan kegiatan baik di dalam arena dan di luar arena debat.
Untuk diketahui, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi nomor urut 1, Abdullah Sani-Kemas Alfarizi didukung dua koalisi partai, yakni PAN dan PDIP.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 2, Syarif Fasha-Maulana diusung koalisi sejumlah partai politik, yakni Golkar, Nasdem, PKB, PKS, Demokrat, Hanura, PPP, serta partai pendukung Perindo dan PKPI.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Debat publik pemilihan wali kota dan wakil wali kota Jambi periode 2018-2023 itu diikuti oleh dua pasangan calon, yang nomor urut 1 Abdullah Sani-Kemas Alfarizi dan pasangan nomor urut 2 Syarif Fasha-Maulana.
"Melalui debat publik Pilkada Kota Jambi ini seluruh visi misi dan program dari masing-masing pasangan agar dapat ketahui secara jelas oleh publik," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi, Wein Arifin dalam sambutannya sebelum pelaksanaan debat.
Debat publik putaran pertama yang dimoderatori oleh presenter salah satu televisi swasta Aviana Malik itu, digelar menjadi beberapa segmen hingga pelaksanaan berkahir.
Pada pelaksanaan debat itu, Wein Arifin mengharapkan agar pertanyaan yang disusun oleh tim panelis berangkat dari fakta dan kondisi sosial di Kota Jambi, terutama terkait dengan reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penegakan hukum.
Pertanyaan yang disusun oleh sejumlah tim panelis yang berlatar dari kalangan akademisi tersebut terkait seputaran peningkatan reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penegakan hukum.
"Sehingga visi-misi program dari masing-masing pasangan calon berangkat dari permasalahan faktual di Kota Jambi, dengan begitu masyarakat dapat menentukan pilihannya sesuai dengan apa yang dibutuhkannya," kata Wein.
Selain itu, Wein mengatakan debat publik tersebut menjadi salah satu desain agar kampanye dapat menjadikan politik bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaan debat itu, pertanyaan reformasi birokrasi yang dilontarkan dari masing-masing pasangan calon terkait dengan prekrutan honorer dan perizinan.
Sedangkan pertanyaan pelayanan publik masih terkait pelayanan pendidikan dan kesehatan yang saat ini masih terjadi jarak kesenjangan.
Sementara itu, dalam pelaksaan debat publik itu membatasi pendukung dari masing-masing pasangan calon, yakni 150 pendukung. Sehingga para pendukung dari mereka harus bertahan di luar arena debat.
Dalam pelaksanaan debat publik itu, juga seratusan aparat Kepolisian/TNI tampak mengamankan kegiatan baik di dalam arena dan di luar arena debat.
Untuk diketahui, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi nomor urut 1, Abdullah Sani-Kemas Alfarizi didukung dua koalisi partai, yakni PAN dan PDIP.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 2, Syarif Fasha-Maulana diusung koalisi sejumlah partai politik, yakni Golkar, Nasdem, PKB, PKS, Demokrat, Hanura, PPP, serta partai pendukung Perindo dan PKPI.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018