Jambi (Antaranews Jambi) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mulai meluncurkan proyek pertamanya di Jambi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di dua kabupaten di Jambi.
Bekerja sama dengan Bank Jambi dan Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) United Nations Development Programme (UNDP), pembangunan PLTMH tepatnya di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi itu sudah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) tanda dimulainya pembangunan.
PLTMH dengan pengadaan turbin generator dan pembangunan power house baru berkapasitas listrik 60 kW itu dapat dimanfaatkan untuk 283 rumah tangga, dua sekolah, lima masjid dan mushola, satu balai desa dan lima gardu serta posyandu di desa tersebut.
Proyek pertama di Indonesia bahkan dunia itu sebagai komitmen tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Diharapkan pembangunan tersebut sukses dan dinikmati masyarakat.
Kombinasi pembiayaan dalam pembangunan berkelanjutan itu, yaitu zakat, CSR dari Bank Jambi dan berbagai sumber pembiayaan lainnya, akan menjadi model untuk diimplementasikan ke depannya.
Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Dr. Zainul Bahar Noor, mengatakan tugas Baznas menghimpun zakat serta mendistribusikan kepada yang berhak menerima, dan dalam pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar Sarolangun, Provinsi Jambi, merupakan hal yang pertama dilakukan secara nasional.
"Terlalu banyak desa tidak dialiri listrik, dan sudah ada Rp4 miliar dana yang diberikan sebagai program pembangunan zakat untuk membantu masyarakat dengan harapan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Zainul saat "groundbreaking" PLTMH Lubuk Bangkar, Sarolangun, pekan lalu.
Baca juga: Dengan PLTMH Batang Asai akan terang benderang
Baca juga: Bupati: pembangunan PLTMH tingkatkan perekonomian masyarakat
Dengan dibangunnya PLTMH itu, warga Desa Lubuk Bangkar dalam waktu dekat akan menikmati listik yang dihasilkan dari tenaga air tersebut.
Pada peletakan batu pertama pembangunan PLTMH, Jumat (7/4) lalu, Deputi Country Director UNDP Indonesia, Mrs. Fracine Pickup mengatakan gagasan pembangunan PLTMH merupakan bagian dari proyek fasilitas lingkungan global untuk mendukung energi terbarukan di Indonesia, yakni pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Kami sangat senang berada di desa yang sangat indah ini, menyaksikan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proses pembangunan PLTMH yang akan mengalirkan listrik untuk pertama kalinya di Desa Lubuk Bangkar ini," katanya.
Menurutnya proyek itu sangat penting atau mampu memberikan cahaya dan penerangan sehingga anak-anak desa bisa belajar mengaji, sholat di malam hari dan Ibu-Ibu bisa melahirkan dengan selamat.
"Warga bisa memanfaatkan listrik untuk menggiling kopi, mengemasnya sehingga lebih menarik untuk dijual atau mengolah keripik dan juga singkong dari kebun sendiri," ujar Mrs. Fracine Pickup.
Dia juga menegaskan pembangunan PLTMH akan selesai sebelum 17 Agustus 2018 serta mengharapkan setelah rampungnya pembangunan perlu dibentuk kelompok masyarakat yang akan mengelola dan melatih operator mesin agar PLTMH bisa bertahan lama.
"Kami senang dengan adanya kegiatan ini pertanda eratnya kerjasama antara Baznas, Bank Jambi, UNDP dan Pemerintah Indonesia dan Jambi. Dan sekaligus melalui kerjasama ini kami berkontribusi dalam pendirian empat PLTMH di Jambi," katanya.
Selain pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar, kombinasi pembiayaan juga merevitalisasi tiga unit PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin yang akan melayani lebih dari 4.500 orang, sekolah, posyandu, masjid dan usaha usaha masyarakat.
Mrs. Fracine Pickup menilai keberadaan dana zakat memegang peranan penting dalam pengentasan kemiskinan, salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati negara-negara di dunia yang akan dicapai pada 2030 dengan rumus pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan serta memastikan masyarakat Indonesia bisa hidup sehat dan terdidik.
"Baznas merupakan organisasi pengumpul zakat yang pertama di dunia yang berkomitmen mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan kegiatan ini merupakan bukti dari kesungguhan tersebut," kata Mrs. Fracine Pickup menambahkan.
Sementara Direktur Utama Bank Jambi, M. Jani, mengatakan penyaluran dana dalam kombinasi pembiayan pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar merupakan salah satu program prioritas Bank Jambi di tahun 2018.
Setelah membukukan kinerja keuangan cemerlang pada 2017, Bank Jambi memiliki beberapa program prioritas di tahun 2018 diantaranya "groundbreaking" pembangunan listrik mikro hidro," kata Jani.
Belum Menikmati Listrik
Sekretaris Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wawan Supriatna mengaku tersentuh melihat kondisi masyarakat di Desa Lubuk Bangkar yang belum menikmati aliran listrik.
"Mengawal pembangunan energi untuk masyarakat tentunya kita sangat tersentuh dengan kondisi yang kita hadapi saat ini bahwa setelah 72 tahun merdeka masih banyak saudara-saudara kita yang belum bertemu cahaya listrik," kata Wawan.
Wawan mengungkapkan, sebanyak 2.500 desa di seluruh wilayah Indonesia kurang beruntung atau belum mendapatkan layanan listrik, namun pemerintah terus berusaha dengan segala upaya termasuk melibatkan berbagai unsur salah satunya dari UNDP dan Baznas, untuk membangun kerjasama menjawab lebih cepat terkait pelayanan kebutuhan energi masyarakat.
"Melayani khususnya yang berada jauh di daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T). Desa yang belum memiliki aspek keekonomian menjadi tanggung jawab pemerintah dan kita kerjasama dengan UNDP walaupun konsentrasinya penurunan emisi tetapi kita buka lebih lebar lagi agar juga turut membantu," katanya menjelaskan.
Menurutnya, dengan pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar Jambi oleh Baznas bekerja sama dengan Bank Jambi dan UNDP itu merupakan satu upaya dalam rangka membantu pemerintah dengan menggunakan dana non pemerintah melayani masyarakat.
"Selamat untuk saudara kami di Desa Lubuk Bangkar mendapatkan pelayanan yang pertama dari Baznas menyediakan fasilitas PLTMH, begitu juga dengan Bank Jambi terima kasih sudah membantu kami revitalisasi fasilitas PLTMH dan InsyaAllah UNDP akan memberikan pengawalan dan asistensi teknis sampai berhasil dinikmati oleh masyarakat," kata Wawan.
Wawan juga mendorong pembangunan PLTMH diberbagai daerah guna menyikapi kebutuhan energi bagi masyarakat. Sebab energi fosil akan habis tidak lebih dari 10 tahun.
Energi Baru Terbarukan (EBT) katanya adalah salah satu jawaban yang harus diupayakan, apalagi Indonesia punya banyak potensi energi baru terbarukan yang bisa dioptimalkan.
"Baznas menjadi inspirasi untuk membahas lebih lanjut dengan UNDP juga institusi lain termasuk OJK, untuk memanfaatkan sumber dana mempercepat pembangunan," tegasnya.
Menurutnya lagi, Meskipun pembangunan PLTMH membutuhkan dana serta mengalami berbagai hambatan dan kesulitan, namun akan lebih sulit dalam hal memelihara.
Dimana ketika lingkungan tidak terpelihara, maka sungai akan susut dan pembangkit tidak akan bekerja. Sebab itu bantuan masyarakat untuk berkelanjutan penggunaannya sangatlah diperlukan.
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
Bupati Sarolangun Provinsi Jambi, Cek Endra mengatakan pembangunan PLTMH di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batangasai mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Pembangunan PLTMH oleh Baznas bekerjasama dengan UNDP dan Bank Jambi tersebut berdampak positif pada perekonomian masyarakat," katanya.
Menurutnya, selama ini Desa Lubuk Bangkar belum teraliri listrik, akses jalan yang masih sulit menuju desa itu menjadi kendala penyediaan listrik kepada masyarakat di desa tersebut.
"Dengan adanya listrik tentu akan meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa itu," katanya lagi.
Sementara itu, Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar, mengatakan pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar untuk masyarakat yang belum menikmati aliran listrik, merupakan upaya yang sangat baik serta harus didukung secara optimal.
"Semoga kerja sama dengan berbuat baik memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang belum pernah menikmati listrik," kata Fachrori.
Dia juga mengharapkan masyarakat secara bersama terlibat untuk menjaga serta memelihara PLTMH termasuk menjaga sumber atau aliran air yang menjalankan turbin tersebut.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Bekerja sama dengan Bank Jambi dan Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) United Nations Development Programme (UNDP), pembangunan PLTMH tepatnya di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi itu sudah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) tanda dimulainya pembangunan.
PLTMH dengan pengadaan turbin generator dan pembangunan power house baru berkapasitas listrik 60 kW itu dapat dimanfaatkan untuk 283 rumah tangga, dua sekolah, lima masjid dan mushola, satu balai desa dan lima gardu serta posyandu di desa tersebut.
Proyek pertama di Indonesia bahkan dunia itu sebagai komitmen tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Diharapkan pembangunan tersebut sukses dan dinikmati masyarakat.
Kombinasi pembiayaan dalam pembangunan berkelanjutan itu, yaitu zakat, CSR dari Bank Jambi dan berbagai sumber pembiayaan lainnya, akan menjadi model untuk diimplementasikan ke depannya.
Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Dr. Zainul Bahar Noor, mengatakan tugas Baznas menghimpun zakat serta mendistribusikan kepada yang berhak menerima, dan dalam pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar Sarolangun, Provinsi Jambi, merupakan hal yang pertama dilakukan secara nasional.
"Terlalu banyak desa tidak dialiri listrik, dan sudah ada Rp4 miliar dana yang diberikan sebagai program pembangunan zakat untuk membantu masyarakat dengan harapan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Zainul saat "groundbreaking" PLTMH Lubuk Bangkar, Sarolangun, pekan lalu.
Baca juga: Dengan PLTMH Batang Asai akan terang benderang
Baca juga: Bupati: pembangunan PLTMH tingkatkan perekonomian masyarakat
Dengan dibangunnya PLTMH itu, warga Desa Lubuk Bangkar dalam waktu dekat akan menikmati listik yang dihasilkan dari tenaga air tersebut.
Pada peletakan batu pertama pembangunan PLTMH, Jumat (7/4) lalu, Deputi Country Director UNDP Indonesia, Mrs. Fracine Pickup mengatakan gagasan pembangunan PLTMH merupakan bagian dari proyek fasilitas lingkungan global untuk mendukung energi terbarukan di Indonesia, yakni pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Kami sangat senang berada di desa yang sangat indah ini, menyaksikan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proses pembangunan PLTMH yang akan mengalirkan listrik untuk pertama kalinya di Desa Lubuk Bangkar ini," katanya.
Menurutnya proyek itu sangat penting atau mampu memberikan cahaya dan penerangan sehingga anak-anak desa bisa belajar mengaji, sholat di malam hari dan Ibu-Ibu bisa melahirkan dengan selamat.
"Warga bisa memanfaatkan listrik untuk menggiling kopi, mengemasnya sehingga lebih menarik untuk dijual atau mengolah keripik dan juga singkong dari kebun sendiri," ujar Mrs. Fracine Pickup.
Dia juga menegaskan pembangunan PLTMH akan selesai sebelum 17 Agustus 2018 serta mengharapkan setelah rampungnya pembangunan perlu dibentuk kelompok masyarakat yang akan mengelola dan melatih operator mesin agar PLTMH bisa bertahan lama.
"Kami senang dengan adanya kegiatan ini pertanda eratnya kerjasama antara Baznas, Bank Jambi, UNDP dan Pemerintah Indonesia dan Jambi. Dan sekaligus melalui kerjasama ini kami berkontribusi dalam pendirian empat PLTMH di Jambi," katanya.
Selain pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar, kombinasi pembiayaan juga merevitalisasi tiga unit PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin yang akan melayani lebih dari 4.500 orang, sekolah, posyandu, masjid dan usaha usaha masyarakat.
Mrs. Fracine Pickup menilai keberadaan dana zakat memegang peranan penting dalam pengentasan kemiskinan, salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati negara-negara di dunia yang akan dicapai pada 2030 dengan rumus pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan serta memastikan masyarakat Indonesia bisa hidup sehat dan terdidik.
"Baznas merupakan organisasi pengumpul zakat yang pertama di dunia yang berkomitmen mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan kegiatan ini merupakan bukti dari kesungguhan tersebut," kata Mrs. Fracine Pickup menambahkan.
Sementara Direktur Utama Bank Jambi, M. Jani, mengatakan penyaluran dana dalam kombinasi pembiayan pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar merupakan salah satu program prioritas Bank Jambi di tahun 2018.
Setelah membukukan kinerja keuangan cemerlang pada 2017, Bank Jambi memiliki beberapa program prioritas di tahun 2018 diantaranya "groundbreaking" pembangunan listrik mikro hidro," kata Jani.
Belum Menikmati Listrik
Sekretaris Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wawan Supriatna mengaku tersentuh melihat kondisi masyarakat di Desa Lubuk Bangkar yang belum menikmati aliran listrik.
"Mengawal pembangunan energi untuk masyarakat tentunya kita sangat tersentuh dengan kondisi yang kita hadapi saat ini bahwa setelah 72 tahun merdeka masih banyak saudara-saudara kita yang belum bertemu cahaya listrik," kata Wawan.
Wawan mengungkapkan, sebanyak 2.500 desa di seluruh wilayah Indonesia kurang beruntung atau belum mendapatkan layanan listrik, namun pemerintah terus berusaha dengan segala upaya termasuk melibatkan berbagai unsur salah satunya dari UNDP dan Baznas, untuk membangun kerjasama menjawab lebih cepat terkait pelayanan kebutuhan energi masyarakat.
"Melayani khususnya yang berada jauh di daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T). Desa yang belum memiliki aspek keekonomian menjadi tanggung jawab pemerintah dan kita kerjasama dengan UNDP walaupun konsentrasinya penurunan emisi tetapi kita buka lebih lebar lagi agar juga turut membantu," katanya menjelaskan.
Menurutnya, dengan pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar Jambi oleh Baznas bekerja sama dengan Bank Jambi dan UNDP itu merupakan satu upaya dalam rangka membantu pemerintah dengan menggunakan dana non pemerintah melayani masyarakat.
"Selamat untuk saudara kami di Desa Lubuk Bangkar mendapatkan pelayanan yang pertama dari Baznas menyediakan fasilitas PLTMH, begitu juga dengan Bank Jambi terima kasih sudah membantu kami revitalisasi fasilitas PLTMH dan InsyaAllah UNDP akan memberikan pengawalan dan asistensi teknis sampai berhasil dinikmati oleh masyarakat," kata Wawan.
Wawan juga mendorong pembangunan PLTMH diberbagai daerah guna menyikapi kebutuhan energi bagi masyarakat. Sebab energi fosil akan habis tidak lebih dari 10 tahun.
Energi Baru Terbarukan (EBT) katanya adalah salah satu jawaban yang harus diupayakan, apalagi Indonesia punya banyak potensi energi baru terbarukan yang bisa dioptimalkan.
"Baznas menjadi inspirasi untuk membahas lebih lanjut dengan UNDP juga institusi lain termasuk OJK, untuk memanfaatkan sumber dana mempercepat pembangunan," tegasnya.
Menurutnya lagi, Meskipun pembangunan PLTMH membutuhkan dana serta mengalami berbagai hambatan dan kesulitan, namun akan lebih sulit dalam hal memelihara.
Dimana ketika lingkungan tidak terpelihara, maka sungai akan susut dan pembangkit tidak akan bekerja. Sebab itu bantuan masyarakat untuk berkelanjutan penggunaannya sangatlah diperlukan.
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
Bupati Sarolangun Provinsi Jambi, Cek Endra mengatakan pembangunan PLTMH di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batangasai mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Pembangunan PLTMH oleh Baznas bekerjasama dengan UNDP dan Bank Jambi tersebut berdampak positif pada perekonomian masyarakat," katanya.
Menurutnya, selama ini Desa Lubuk Bangkar belum teraliri listrik, akses jalan yang masih sulit menuju desa itu menjadi kendala penyediaan listrik kepada masyarakat di desa tersebut.
"Dengan adanya listrik tentu akan meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa itu," katanya lagi.
Sementara itu, Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar, mengatakan pembangunan PLTMH Lubuk Bangkar untuk masyarakat yang belum menikmati aliran listrik, merupakan upaya yang sangat baik serta harus didukung secara optimal.
"Semoga kerja sama dengan berbuat baik memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang belum pernah menikmati listrik," kata Fachrori.
Dia juga mengharapkan masyarakat secara bersama terlibat untuk menjaga serta memelihara PLTMH termasuk menjaga sumber atau aliran air yang menjalankan turbin tersebut.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018