Bengkulu, (Antaranews Jambi) - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Manggala Agni mengecek lapangan dan pemadaman hotspot di sejumlah wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Padanglawas, Labuhanbatu, Bengkalis dan Kota Dumai,Riau.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan dalam keterangan tertulisnya diterima di Bengkulu, Selasa, mengatakan bahwa musim kemarau sudah mulai tiba sehingga semua pihak harus waspada dan selalu siaga melakukan pengendalian karhutla.

Semua upaya digerakkan, baik pencegahan melalui patroli dan sosialisasi, patroli udara, juga pemantauan hotspot beserta groundcheck. Terhadap kebakaran yang terjadi juga segera ditanggapi dengan cepat agar api tidak membesar dan meluas sehingga segera dapat ditangani.

"Patroli terus dilakukan pada wilayah-wilayah rawan. Patroli terpadu pencegahan karhutla digelar oleh Manggala Agni bersama para pihak seperti TNI, Polri, dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemantauan desa-desa rawan dan sosialisasi kepada masyarakat,¿ lanjut Raffles.

Sebagaimana yang dilakukan Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Labuhanbatu, Sumatera Utara, bersama-sama dengan personil TNI, Polri kepala desa Tanjung Beringin, dan masyarakat Desa Tanjung Baringin, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padanglawas.

Berdasarkan informasi dari website Lapan, Sabtu (05/05), terpantau hotspot di wilayah tersebut. Tim segera melakukan pengecekan dan berdasarkan hasil pengecekan lapangan, ditemukan areal terbakar seluas 2,5 hektare (ha) pada lahan masyarakat dan kondisi saat itu api sudah padam.

Pengecekan lapangan juga dilakukan di Desa Air Hitam, Kecamatan Kualoh Leidong, Kabupaten Labuhabatu berdasarkan pantauan hotspot satelit TERRA-AQUA (NASA). Hasilnya ditemukan areal kebakaran seluas lebih kurang 10 ha pada lahan konsesi dan Tim Manggala Agni serta TNI segera lakukan pemadaman pada areal tersebut.

Sementara itu, Manggala Agni Daops Siak melakukan pemadaman di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, tepatnya di perbatasan Desa Tanjung Leban Dan Kelurahan Pelintung, Kecamatan Bandar Laksamana dan Medang Kampai. Luas terbakar mencapai lebih kurang 50 ha merupakan lahan milik masyarakat.

Pemadaman dilakukan oleh Manggala Agni Daops Siak bersama-sama dengan TNI, Polri, tim pemadam dari perusahaan pemegang konsesi, Masyarakat Peduli API (MPA), dan masyarakat setempat.

Pemadaman juga dilakukan di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, Provinsi Riau dengan luas lebih kurang 10 ha. Pemadaman terkendala pada akses transportasi yang terbatas karena harus melewati kanal dan tidak terdapat jembatan penyeberangan, serta kondisi angin yang sangat kencang membuat api cepat merambat sehingga pemadaman sulit dilakukan.

Sementara pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Minggu (06/05), pukul 20.000 WIB, telah mendeteksi ada delapan hotspot yang terpantau satelit NOAA-19, masing-masing tiga titik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dan dua titik di Kalimantan Tengah.

Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) mendeteksi lima hotspot dengan rincian masing-masing satu titik di Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan serta dua titik di Nusa Tenggara Timur.

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018