Jambi, (Antaranews Jambi) - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 di Universitas Jambi (Unja), Selasa (8/5), diikuti 10.621 peserta dengan menggunakan 270 ruangan perkuliahan kampus itu yakni di Mendalo, Pondok Meja dan Telanaipura Kota Jambi.
Universitas Jambi meliburkan sementara perkuliahan karena seluruh ruangan di kampus itu digunakan untuk pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi itu.
Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan usai meninjau pelaksanan ujian SBMPTN di Kampus Pinang Masak Unja Mendalo menyatakan kampus Unja itu ekstra sibuk. Selain para peserta yang melaksanakan ujian juga terdapat calon mahasiswa yang tengah memproses pendaftaran ulang yang sebelumnya dinyatakan lulus melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Untuk pengawasan pelaksanaan SBMPTN, panitia lokal menerjunkan 670 orang pengawas dan setiap ruangan atau blok diawasai oleh tiga orang pengawas.
Dari 10.621 peserta yang mengikuti ujian tersebut, diantaranya peserta yang menggunakan ujian tulis berbasis cetak (UTBC) sebanyak 10.351 peserta. Sedangkan untuk ujian yang menggunakan sistem ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak 270 peserta.
"Berdasarkan pada pelaksanaan SBMPTN tahun ini tidak ada satu pun peserta yang mendapat perlakuan khusus (difabel), karena tahun ini tidak ada peserta difabel yang mendaftar," kata Rektor.
Selain itu, Rektor mengatakan kelulusan dari SBMPTN tersebut sepenuhnya ditangan peserta ujian dan hasil test akan diperiksa dan dikoreksi secara digital.
"Penilaian menggunakan sistem digital semua, hasil lembar jawaban ujian (LJU) ini akan langsung dikirim ke ITB Bandung, nanti tim dari ITB itu yang akan mengevalusasi atau scan sesuai dengan lembar jawaban itu," katanya menjelaskan.
Pada tahun ini kuota melalui jalur seleksi bersama tersebut, Universitas Jambi akan menerima kuota sebanyak 2.165 calon mahasiswa atau 35 persen dari total kuota yang akan ditampung pada perguruan tinggi negeri tertua di Provinsi Jambi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Universitas Jambi meliburkan sementara perkuliahan karena seluruh ruangan di kampus itu digunakan untuk pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi itu.
Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan usai meninjau pelaksanan ujian SBMPTN di Kampus Pinang Masak Unja Mendalo menyatakan kampus Unja itu ekstra sibuk. Selain para peserta yang melaksanakan ujian juga terdapat calon mahasiswa yang tengah memproses pendaftaran ulang yang sebelumnya dinyatakan lulus melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Untuk pengawasan pelaksanaan SBMPTN, panitia lokal menerjunkan 670 orang pengawas dan setiap ruangan atau blok diawasai oleh tiga orang pengawas.
Dari 10.621 peserta yang mengikuti ujian tersebut, diantaranya peserta yang menggunakan ujian tulis berbasis cetak (UTBC) sebanyak 10.351 peserta. Sedangkan untuk ujian yang menggunakan sistem ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak 270 peserta.
"Berdasarkan pada pelaksanaan SBMPTN tahun ini tidak ada satu pun peserta yang mendapat perlakuan khusus (difabel), karena tahun ini tidak ada peserta difabel yang mendaftar," kata Rektor.
Selain itu, Rektor mengatakan kelulusan dari SBMPTN tersebut sepenuhnya ditangan peserta ujian dan hasil test akan diperiksa dan dikoreksi secara digital.
"Penilaian menggunakan sistem digital semua, hasil lembar jawaban ujian (LJU) ini akan langsung dikirim ke ITB Bandung, nanti tim dari ITB itu yang akan mengevalusasi atau scan sesuai dengan lembar jawaban itu," katanya menjelaskan.
Pada tahun ini kuota melalui jalur seleksi bersama tersebut, Universitas Jambi akan menerima kuota sebanyak 2.165 calon mahasiswa atau 35 persen dari total kuota yang akan ditampung pada perguruan tinggi negeri tertua di Provinsi Jambi itu.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018