Jambi, (Antaranews Jambi) - PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan pengembangan bandar udara tidak boleh telat guna mengantisipasi lonjakan lalu lintas penumpang ke depan.

"Pembangunan terus dilakukan dan kita melihat perkembangan trafik, kalau trafiknya bagus kita terus kembangan dan tidak boleh telat antisipasi," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Angkasa Pura II Daan Achmad di Jambi, Rabu.

Bila trafik pesawat dan penumpang yang menggunakan moda transportasi udara mengalami perkembangan yang meningkat, maka pengembangan bandar udara itu harus segera dilakukan.

"Jangan sampai nanti pas kita bangun bandara, tahu-tahu penumpangnya sudah lebih, yang jelas semua infrastruktur terus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan maskapai," katanya usai menghadiri simulasi penanganan kecelakaan penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi.

PT AP II (Persero) selaku pengelola bisnis bandar udara itu siap mendukung yang dibutuhkan maskapai demi untuk menunjang kemajuan suatu daerah dalam membuka aksesibilitas tranportasi udara.

Pada tahun ini kata Daan Achmad, perseroan siap mengelola tujuh bandara baru dan ketujuh bandara itu melengkapi 13 bandara yang sudah dikelola perusahaan plat merah tersebut.

Ketujuh bandara yang siap dikelola perseroan itu akan dikembangkan pada tahun 2018 untuk mengatisipasi trafik yang dipastikan mengalami peningkatan.

Ketujuh bandara  yang dikelola AP II tahun ini adalah Bandara Maimun Saleh di Sabang, Aceh dan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kemudian Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Bandara Wirasaba di Purwokerto dan Bandara Notohadinegoro di Jember.

"Kita berusaha sebaik mungkin dan bisa menguntungkan dari segi bisnis. Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah tujuannya untuk membantu pemerintah yang tidak hanya sekadar mencari untung, tapi juga harus bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Daan Achmad.

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018