Jambi, Antaranews Jambi - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batanghari sidak sejumlah broker atau pedagang perantara daging ayam untuk mengetahui penyebab kelangkaan dan meningkatnya harga daging ayam di daerah itu. 

"Hari ini ada dua lokasi broker yang di datangi oleh TPID, pertama broker ayam di kelurahan rengas condong dan yang ke dua broker ayam di desa kilangan," kata Suparno Anggota Tim TPID Batanghari di Muarabulian, Minggu. 

Dari hasil sidak yang dilakukan, penyebab kelangkaan daging ayam di daerah itu di sebabkan oleh kurangnnya pasokan ayam dari pihak perushaan ke pihak broker. 

Kurangnya pasokan ayam dari pihak perusahaan tersebut di sebabkan oleh ayam yang di produksi oleh mitra kerja pihak perusahaan mengalami masalah pada saat masa panen ayam, sehingga jumlah ayam yang di pasok tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar. 

Salah satu Broker ayam yang berada di RT 04 Kelurahan Rengas Condong Fitri mengatakan, saat ini jumlah stok ayam yang masuk ke tempatnya berkurang cukup banyak. Ayam-ayam yang ada terpaksa di panen sebelum memasuki masa panen.

“Biasanya dalam satu hari ayam masuk sebanyak 1500 ekor, tapi saat ini hanya masuk 1000 ekor. Stok di perusahaannya terbatas jadi pengiriman di kurangi,” kata Fitri. 

Broker ayam fitri tersebut bekerjasaam dengan beberapa perusahaan penyuplai ayam, diantaranya PT.Surya Unggas Mandiri dan PT.Samsung yang berada di Jambi. 

Kelangkaan daging ayam yang terjadi saat ini di daerah itu merupakan kelangkaan daging ayam yang terparah yang pernah terjadi. 

"Kalau di tahun-tahun sebelumnya walau terjadi kelangkaan, stok ayam masih ada tersisa di kandang, namun tidak pada tahun ini," katanya. 

Fitri mengatakan, jika dalam keadaan normal ayam-ayam dari dalam kabupaten mampu memenuhi kebutuhan pasar. Jika terjadi kelangkaan dirinya baru menghubungi perusahaan untuk mendatangkan ayam dari luar daerah itu, seperti dari Kabupaten Bungo, Sarolangun, Tebo dan Kabupaten Linggau. 

"Namun karena pasokan ayam tersebut memang terbatas, ayam-ayam dari luar daerah tersebut juga tidak mampu memenuhi kebutuhan ayam di daerahnya," kata Fitri. 
 
Saat ini harga ayam di tingkat pedagang yang berada di pasaran di daerah itu mencapai Rp45 ribu perkilogramnya. Harga daging ayam tersebut diprediksi akan kembali normal pada pertengahan bulan puasa. 

"Namun harga ayam tersebut akan kembali mengalami kenaikan menjelang hari raya, karena permintaan yang meningkat," kata pedagang daging ayam di pasar Kramat Tinggi Sukinah. 
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018